Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tito: Saat Ditangkap, John Kei Diseret

Kompas.com - 22/02/2012, 13:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kuasa hukum sekaligus adik kandung John Refra Kei, Tito Refra, mengungkapkan penangkapan terhadap kakaknya di kamar 501 Hotel C'One, Pulomas, Jakarta Timur, Jumat (17/2/2012) lalu, tidak sesuai dengan kemanusiaan. Hal tersebut dikatakan dirinya bersama kuasa hukum lainnya, Tofik Chandra, saat menunjukkan lokasi penangkapan kepada wartawan.

"Pas penangkapan saya dengar suara tembakan, saya menuju ke sana, tahu-tahu dia sudah diseret, kedua posisi tangan diborgol, diseret sama empat orang, mukanya berdarah semua," ujarnya, Rabu (22/2/2012).

Saat penangkapan terjadi, sekitar pukul 08.00 WIB, dirinya serta teman-temannya tengah berada di kafe hotel yang hanya berjarak sekitar 50 meter. "Saat itu saya tak tahu kalau ternyata posisi John Kei ada di kamar hotel ini," ujarnya.

Ia pun keluar kafe saat mengetahui puluhan polisi berada diluar dan menanyakan maksud dan tujuan pengerahan personel tersebut. "Saya tanya sama Nico Afinta (Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya) penangkapannya untuk apa. Kalau bicara penangkapan karena pembunuhan di Swiss-Belhotel, aneh, karena saya itu salah satu kuasa hukum tersangka. Saya juga sudah bilang, John Kei siap diperiksa sebagai saksi tapi kok nggak dilakukan," katanya.

Tito juga menyayangkan pernyataan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto, yang sempat menyebutkan John Kei melakukan perlawanan pada saat ditangkap. "Sebelum ditembak, John Kei nanya surat penangkapan, nggak ada. Faktanya pintu diketok lalu dibuka, kaca juga transparan, mana mungkin dia kabur, bohong itu semua," ujarnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di hotel tempat pria asal Maluku tersebut ditangkap, kamar 501 merupakan bangunan dua tingkat berwarna krem dan memiliki desain yang sama dengan bangunan lainnya di hotel tersebut. Dalam bangunan tersebut, terdapat sebuah garasi di lantai bawah dan di sisi kanannya terdapat tangga selebar setengah meter yang menjadi akses ke kamar di lantai dua. Ruangan di lantai dua pun memiliki desain nyaman dengan sofa berwarna merah tua dan di sampingnya terdapat tempat tidur.

Jendela kamar tersebut juga tak bisa terbuka karena telah dipatenkan dengan hiasan kayu berwarna coklat. John Kei adalah pria yang diduga menjadi otak pembunuhan mantan bos PT Sanex Steel Indonesia (SSI), Tan Harry Tantono alias Ayung (45), 26 Januari 2012 lalu. Meski demikian, Rembo mengaku percaya bahwa ayahnya tak melakukan hal tersebut. Kini, John Kei masih dirawat di ruang Tembesu Rumah Sakit RS Sukanto (Polri), Kramat Jati, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com