Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perampok Toko Emas Itu Dilempari Batu

Kompas.com - 24/02/2012, 20:10 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pelaku perampokan toko emas di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, sempat mendapat lemparan batu dari warga di sekitar lokasi pasar. Namun, upaya warga menghentikan langkah para pelaku terhenti setelah para pelaku menembakkan senjata api. "Waktu ke luar (usai merampok) tadi sempat ditimpukin warga. Tapi, begitu perampoknya balik dan menembak ke atas semuanya langsung kabur," kata Andi, salah seorang saksi mata di lokasi kejadian, Jumat (24/2/2012).

Andi mengaku sempat mencengkeram salah seorang anggota komplotan yang ditugaskan menunggui empat sepeda motor yang digunakan komplotan. "Tadi sempat saya pegangin. Tapi katanya dia lagi tungguin adiknya di Optik Kartika," kata Andy yang berprofesi sebagai ojek motor yang berpangkalan di sebarang lokasi parkir para perampok di Jalan Arya Putra, Ciputat.

Begitu mendengar suara tembakan dari arah tujuh anggota komplotan yang baru selesai menggasak empat toko emas, Andy pun langsung melepaskan cengkeramannya dan berlari ke dalam Kantor Pegadaian yang tak jauh dari situ.

Ia dan rekan-rekannya sempat menyaksikan komplotan perampok tersebut melarikan diri dari lokasi parkir di depan sebuah kios pulsa di seberang Pasar Ciputat. Mereka mengendarai dua motor dan menyandera sopir sebuah angkot berwarna hijau jurusan Ciputat-BSD. Namun, dua motor tersebut ditinggalkan begitu saja dan empat pengendaranya menumpang angkot tersebut sambil menodongkan pistol ke arah sopirnya.

Pelarian mereka ke arah Jombang sempat dibuntuti beberapa anggota Linmas dan warga. "Sempat diikutin sekitar 200 meter. Tapi keburu hilang orang-orangnya," kata Cecep, salah seorang warga yang ditemui di Mapolsek Ciputat.

Perampokan di Ciputat terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Para pelaku datang dengan menggenggam pistol. Mereka menggasak emas dari empat toko emas di lantai dasar Blok AK Pasar PD Jaya Ciputat. Nilai kerugian sementara ditaksir lebih dari Rp 500 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com