Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Perampokan Emas di Ciputat

Kompas.com - 25/02/2012, 05:58 WIB
Imanuel More

Penulis

"Ayo jalan, kata orang yang naruh pistol di belakang kepala saya. Langsung sport jantung ingat anak-isteri di rumah," kisah IH yang sempat menjadi sandera sesaat komplotan itu. Ayah satu anak itu menceritakan, dari dalam angkot mereka sempat mengeluarkan beberapa tembakan ke arah sejumlah warga yang hendak membuntuti mereka.

Cecep, warga yang bermukim dekat pasar mengatakan, ia sempat keluar rumah saat mendengar bunyi tembakan. Namun, belum sempat ia mendekati gerombolan itu, salah seorang pelaku sudah mengarahkan pistol dan menembak ke arahnya. Ia pun cepat merunduk untuk menghindari terjangan timah panas. Beberapa saat kemudian, ia bersama beberapa warga coba mengejar para pelaku. Tapi, usaha mereka hanya berlangsung beberapa ratus meter.

"Orang-orangnya keburu hilang," kata Cecep. Setelah itu, ketiga pelaku tidak banyak berbicara selama dalam perjalanan. Mereka juga tidak memaksa dia untuk melajukan kendaraan dengan kencang. Mereka hanya meminta dia untuk melambatkan laju kendaraan menjelang Gang Betong. Ketiganya langsung melompat ke luar begitu sampai mulut gang tanpa menunggu kendaraan berhenti.

IH sempat menyaksikan ketiganya berjalan santai menyusuri gang kemudian dihampiri sebuah motor. Setelah menerima laporan, polisi langsung memburu mereka ke lokasi Gang Betong dengan didampingi IH. Menurut IH, mereka mendapat tuntunan warga Gang Betong untuk mengarahkan polisi ke lorong-lorong yang dilewati para pelaku. Kemudian mereka menuju ke sebuah rumah.

"Ternyata mereka itu orang-orang yang ngontrak di situ," kata IH. Ia hanya tersenyum saat ditanyai perihal ada tidaknya penangkapan pelaku oleh pihak kepolisian.

Kapolsek Metro Ciputat Komisaris Alip pun enggan menanggapi pertanyaan mengenai hal itu. Namun, sebelumnya di TKP salah seorang aparat sempat terlanjur berujar tentang adanya penangkapan atas dua pelaku. Untuk sementara, yang dijadikan barang bukti oleh pihak kepolisian adalah dua unit sepeda motor, sebuah palu, dua buah proyektil peluru, satu selongsong peluru, dan pecahan kaca etalase.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com