Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Orang Tewas dalam Serangan di Xinjiang

Kompas.com - 01/03/2012, 05:12 WIB

Beijing, Rabu - Sebanyak sembilan pria bersenjatakan pisau menyerang dan menewaskan 13 orang di kawasan Xinjiang, China, sebelum polisi menembak tewas tujuh orang di antara mereka. Kekerasan tersebut menjadi peristiwa paling akhir melanda daerah barat laut yang terpecah secara etnis itu.

Pemerintah Xinjiang mengatakan, insiden itu terjadi hari Selasa (28/2) malam, di sebuah kawasan pejalan kaki yang ramai di distrik Yecheng dekat Kashgar, kota di Xinjiang selatan. Wilayah tersebut sejak lama dilanda ketegangan antara kaum Uighur yang mayoritas Muslim dan kelompok China etnis Han.

”Sembilan teroris tiba-tiba menyerbu massa dan menusuki orang-orang dengan pisau mereka, menyebabkan 13 orang tewas dan mencederai banyak orang,” demikian pernyataan resmi pemerintah lokal di portal berita resmi www.tianshannet.com.

”Polisi bergegas ke tempat kejadian, menangani keadaan dengan menembak mati tujuh teroris, dan menangkap dua sisanya,” tambah laporan itu. Pemerintah lokal tidak mengidentifikasi asal penyerang dan kelompok etnis mereka. Pemerintah juga tidak mengidentifikasi kelompok etnis korban.

Yecheng, yang dalam etnis Uighur dikenal sebagai Kargilik, dekat dengan kawasan Kashmir, wilayah yang sebagian dikuasai India dan sisanya dikuasai Pakistan.

Dalam insiden kekerasan sebelumnya, China menyalahkan kelompok garis keras religius yang ingin membentuk sebuah negara independen bernama Turkestan Timur. Sebagian pejabat China juga menyalahkan serangan kepada militan Muslim yang dilatih di Pakistan.

Namun, kelompok-kelompok Uighur di pengasingan dan aktivis hak asasi manusia mengatakan, China melebih-lebihkan ancaman dari kaum militan di Xinjiang, yang terletak di Asia selatan dan tengah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengatakan, insiden di Yecheng seharusnya tidak dibesar-besarkan.

”Situasi keseluruhan di Xinjiang semakin baik,” kata Hong dalam briefing harian. ”Kami menentang sekelompok kecil teroris dan separatis yang menghancurkan pembangunan yang damai dan kondisi yang tenang ini.”

Hong Lei mengatakan, para teroris itu menyerang penduduk sipil yang tak bersalah, ”Dengan kejam membunuh beberapa dari mereka dengan cara mengerikan.”

Namun, Dilxat Raxit, juru bicara Kongres Uyghur Dunia yang berbasis di Jerman, mengatakan, kekerasan di Yecheng itu meletus karena warga setempat ”tidak lagi bisa menanggung represi sistematis China”, dan tidak diperbolehkan melakukan demonstrasi damai.

Dilxat Raxit mengatakan, warga Uighur yang menjadi saksi mata mengatakan tujuh personel keamanan China bersenjata tewas dan tiga orang ditembak mati, serta dua lainnya tewas.

(Reuters/AP/DI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com