Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangan Kanan Hercules Inisiatif Bantu Pelarian Renny dan Suaminya

Kompas.com - 05/03/2012, 21:19 WIB
Sabrina Asril

Penulis

Bobby mengakui bahwa kepergiannya membawa Renny dan suaminya tanpa sepengetahuan Hercules. "Saya tahu saya salah tidak beri tahu abang saya. Karena menurut saya ini untuk kebaikan, jadi saya sanggupi," ujarnya.

Selama empat malam Renny dan sang suami tinggal di rumah itu ditemani seorang suster yang menjaga rumah Hercules. Tidak ada pengamanan khusus yang dilakukan. Sampai akhirnya polisi mencium keterlibatan Bobby dalam pelarian wanita yang disebut-sebut sebagai otak penyerangan sadis itu.

Di rumah Bobby yang menampung banyak pemuda keturunan Timor, polisi akhirnya melakukan penggerebekan besar-besaran pada Sabtu (3/3/2012) malam. Sekitar 20-an orang diamankan kepolisian malam itu untuk mencari keberadaan Renny dan suaminya.

"Saya juga ikut diambil polisi. Saya ditanya apa saya tahu di mana Renny. Saya bilang ada sama saya. Setelah itu, Minggu jam 04.00, saya diminta tunjukkan tempatnya bersama Kasat Reskrim Pusat," ucap Bobby.

Begitu tiba di lokasi pada Minggu pagi, Renny dan Heri sedang tertidur pulas. "Saya bangunkan mereka. Jadi nggak ada itu penggerebekan. Yang ada, kami jemput baik-baik dan bawa mereka kembali ke Polres. Mereka tidak melawan," imbuh Bobby.

Renny ditetapkan sebagai tersangka bersama dengan sembilan orang lainnya yakni Edward Tupessy alias Edo, Gheretes Tamatala alias Heri, Tony Poceratu alias Ongen, Rent Penturi, Abraham Tuhehai, Yongky Maslebu, Rely Petirulan, Onchu, dan R. Sedangkan, tiga orang lainnya masih diburu. Mereka ditetapkan sebagai tersangka lantaran terlibat dalam kasus penyerangan di rumah duka RSPAD Gatot Subroto pada Kamis (24/2/2012) dini hari. Dua orang tewas dalam peristiwa itu, sedangkan enam orang lainnya mengalami luka bacok. Motif penyerangan ini adalah penagihan utang piutang narkoba senilai Rp 280 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com