JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah Metro Jaya akan menerapkan pengamanan melekat pada setiap pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan bertarung dalam pemilihan umum kepala daerah (pilkada) DKI Jakarta. Pengamanan melekat dilakukan untuk antisipasi ancaman yang diterima para kandidat. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Rabu (7/3/2012), di Mapolda Metro Jaya.
"Untuk para kandidat sudah kami siapkan pengamanan melekat untuk antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Mereka akan ikuti ke mana pun kandidat ini pergi," ujar Rikwanto.
Pengamanan melekat, kata Rikwanto, akan dilakukan mulai dari proses penetapan calon gubernur dan wakil gubernur yang lolos seleksi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI hingga masa kampanye, pemungutan suara, sampai pengumuman hasil perolehan suara. Belum bisa dipastikan apakah pengawalan melekat ini dilakukan oleh satuan Sabhara ataukah unsur Intelkam.
Dalam pengamanan pilkada itu, Polda Metro Jaya melakukan operasi kepolisian dengan sandi Mantap Praja 2012 yang dilaksanakan tahap I dari tanggal 2 Januari sampai dengan 7 Oktober nanti.
Sebanyak 13.139 personel dikerahkan dalam operasi itu. Jumlah itu terdiri dari 5.494 personel Polda Metro Jaya, 7.085 personel kepolisian resor, dan 560 personel TNI.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.