Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Daerah Masuk Bursa DKI 1, "Incumbent" Gagal?

Kompas.com - 09/03/2012, 08:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI Jakarta jalur perseorangan, Hendardji Soepandji, mengungkapkan bahwa masuknya beberapa nama dalam bursa pencalonan menuju DKI 1 dari daerah, adalah indikator bahwa incumbent telah gagal membangun Jakarta.

"Tokoh-tokoh daerah masuk pemilihan gubernur, ini tandanya incumbent gagal dalam pembangunan. Kalau saya jadi incumbent sih malu," ujarnya kepada Kompas.com saat ditemui di poskonya, Jalan Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/3/2012).

Tercatat, paling tidak memang terdapat dua nama kepala daerah yang meramaikan bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta. Yang pertama adalah Alex Noerdin, Gubernur Sumatera Selatan, yang telah memastikan diusung oleh Partai Golkar. Lalu ada Joko Widodo, Wali Kota Solo dari PDI-P, meski belum ada deklarasi resmi.

Dikatakan Hendardji, tidak ada karya fenomenal yang dibangun Gubernur DKI Jakarta selama ini pasca-Ali Sadikin menjabat sehingga permasalahan Ibu Kota semakin menumpuk dan tak terselesaikan. Hal itulah yang menyebabkan banyak tokoh dari daerah ingin berkompetisi.

"Transjakarta itu, kan, program terusannya Sutiyoso. APBD juga baru terserap 40 persen, 60 persennya ke mana? Dia buru-buru bangun gorong-gorong di Sudirman, hasilnya banyak yang jatuh karena nggak rata, kelihatan sekali dia nggak punya desain," ujar pria yang hobi makan sayuran tersebut.

Di lain pihak, Hendardji juga tak yakin tokoh daerah mampu menangani permasalahan Jakarta yang telah menumpuk. "Karakter masyarakatnya, kan, jelas beda, kompleksitas permasalahannya juga nggak sama. Kita di Jakarta ini, kan, heterogen," lanjutnya.

Meski demikian, Hendardji tetap mengapresiasi banyaknya nama yang diajukan oleh partai politik. Ia mengungkapkan partai politik harus memiliki jati diri dalam mengusung calon gubernur untuk memimpin Jakarta lima tahun kedepan. "Jangan kaya 2007, semuanya dukung Foke. Partai harus menunjukkan prinsip kepada konstituennya," lanjutnya.

Hingga kini, sebagian besar partai politik masih belum memastikan siapa yang akan diusung untuk menentukan nasib Ibu Kota selanjutnya. Sementara pasangan independen yang menjadi harapan baru bagi warga Jakarta juga masih melakukan tahap verifikasi faktual dukungan tingkat kecamatan.

Pasangan Hendardji sendiri mengklaim, dukungan yang berhasil lolos berjumlah 396.000 KTP dari total 600.000 yang diserahkan. Alief Syachviar, ketua tim humas Hendardji-Riza mengungkapkan, pihaknya memperkirakan jumlah dukungan KTP mampu memenuhi syarat yang telah ditentukan.

"Perkiraan kami tidak sampai 5 persen dukungan yang tidak lolos, orang relawan kami kerja di lapangan benar-benar kok, jadi nggak ada itu KTP ganda atau yang lain," tegasnya.

Oleh sebab itu, Hendardji yang memiliki pangkat terakhir sebagai Mayor Jenderal di Komandan Pusat Polisi Militer TNI tersebut yakin dirinya mampu bersaing dengan siapa pun nama yang diusung oleh partai politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com