BOGOR, KOMPAS.com — Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat EE Mangindaan menduga, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum terdesak ketika mengatakan bahwa dirinya siap digantung di Monas jika terbukti korupsi terkait kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat.
"Memang biasanya, kalau main politik, bisa saja (Anas) terdesak ngomong begitu," kata Mangindaan kepada para wartawan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/3/2012).
Ketika ditanya lebih lanjut, Mangindaan, yang juga Menteri Perhubungan, enggan berkomentar. Mangindaan mengatakan, biarkan hukum berjalan apa adanya. Sikap Anas yang dinilai terkesan khawatir juga dianggap lumrah.
Pernyataan Anas disampaikan ketika yang bersangkutan menggelar jumpa pers terkait rencana pemerintah menaikkan bahan bakar minyak, "Saya yakin. Yakin. Satu rupiah saja Anas korupsi di Hambalang, gantung Anas di Monas," ujar Anas di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Jumat (9/3/2012).
Ia juga mengatakan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak perlu repot-repot mengurusi kasus Hambalang tersebut karena kasus itu hanya isu yang beredar di publik. Ia menganggap pernyataan Nazaruddin yang pertama kali menyebut Anas terlibat dalam kasus itu sebagai ocehan dan karangan semata.
"Saya tegaskan, ya, KPK sebetulnya tidak perlu repot-repot mengurus soal Hambalang. Mengapa? Karena itu, kan, asalnya ocehan dan karangan yang tidak jelas. Ngapain repot-repot," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.