Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Batal Diusung PDI-P?

Kompas.com - 13/03/2012, 18:38 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kemungkinan tidak akan mengusung Joko Widodo atau Jokowi, Wali Kota Surakarta, sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Nama kader PDI-P ini menurut informasi tidak lagi dibahas secara serius oleh kalangan PDI-P dalam bursa pencalonan.

"Dari bocoran-bocoran yang kami dapat, nama Jokowi sudah jarang terdengar. Yang menguat justru nama Fauzi Bowo," kata Ali Husein, salah seorang kader PDI-P, kepada wartawan di depan Kantor DPP PDI-P Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (13/3/2012).

Hal ini sedikit mengejutkan. Pasalnya, Jokowi termasuk nama yang diverifikasi PDI-P sebagai calon gubernur DKI oleh pihak DPP PDI-P. Jokowi juga termasuk salah satu dari tiga kandidat yang mengikuti fit and proper test yang dilaksanakan oleh panitia seleksi calon gubernur PDI-P.

Setelah Boy Sadikin menyatakan pengunduran diri dari pencalonan dan Nono Sampono beralih ke Partai Golkar, nama yang tersisa dari fit and proper test PDI-P adalah Jokowi. Sementara itu, nama Foke tidak termasuk calon yang menjalani fit and proper test di kantor PDI-P.

"Itu murni keputusan pimpinan. Kami hanya bisa menyayangkan karena Jokowi termasuk kader yang berkualitas dan sudah terbukti kepemimpinannya," lanjut Ali.

Terkait kepastian calon gubernur yang diusung PDI-P, ia menyatakan akan ditentukan dalam rapat pimpinan. "Kemungkinan hari ini. Hanya belum tahu rapatnya di Teuku Umar (kediaman Megawati) atau di tempat lain. Yang jelas, di sini (Kantor DPP PDI-P) sekarang kosong," kata Ali.

Walaupun tidak mendukung Foke, Ali meyakini rapat pimpinan akan memilih Foke dibandingkan Jokowi. Meski demikian, ia masih berharap nama calon gubernur akan dipilih dari kader partai. "Kami harapkan DPP bersikap bijak dengan mengakomodasi kader partai," pungkas Ali.

Jokowi sendiri dalam sejumlah kesempatan menyatakan sebagai kader partai ia menyerahkan keputusan terkait bursa pencalonan gubernur kepada pimpinan partai. Pasalnya, keikutsertaannya selama ini hanya untuk memenuhi permintaan pimpinan partai. "Mau dipilih, ya monggo, tidak dipilih ya silakan," kata pria yang sebelumnya berstatus pengusaha bisnis mebel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com