JAKARTA, KOMPAS.com -- Indonesian Police Watch (IPW) mengecam keras aksi represif Polri dalam mengendalikan aksi unjuk rasa mahasiswa di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (27/3/2012) sore.
Menurut Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Polri sangat tidak profesional dan cenderung memprovokasi mahasiswa. Berkaitan dengan itu, IPW sudah menyampaikan protes.
"Dalam mengatasi aksi unjuk rasa, aparat di lapangan tidak dilengkapi water cannon yang memadai. Akibatnya, aparat lebih mengedepankan penggunaan gas air mata berapi dan peluru karet. Mahasiswa menjadi terprovokasi untuk melempari polisi," tutur Neta.
Water cannon yang dikerahkan Polda Metro Jaya adalah water cannon yang tidak memadai, dengan daya tembakan air hanya dua hingga tiga meter dengan tekanan rendah.
Dengan kondisi seperti itu, kata Neta, aparat juga lebih mengedepankan cara-cara kekerasan, seperti memukul dengan tongkat dan menembak dengan gas air mata.
Secara terpisah Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, aparat kepolisian hanya menggunakan tembakan gas air mata dan tidak menggunakan senjata dengan peluru karet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.