Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Terobos Kawat Berduri

Kompas.com - 29/03/2012, 14:30 WIB
Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), di DPRD Jatim, Kamis (29/3/2012).

Mereka memaksa bertemu pimpinan DPRD Jatim dengan menerobos kawat berduri. Massa yang datang dengan menggunakan kendaraan roda dua dan truk besar hanya beberapa menit menggelar orasi. Massa langsung memukul-mukul kawat berduri yang dipasang sepanjang bagian depan gedung dengan kayu dan benda seadanya.

Kawat berduri sepanjang 30 meter pun dapat diterobos dan dirusak. Bahkan, massa kemudian menyeret kawat berduri itu ke tengah jalan. ''Kami ingin pimpinan DPRD menemui kami dan menyatakan sikap resminya untuk menolak kenaikan harga BBM,'' kata koordinator aksi, Fairus Huda.

Menurut Fairus, tidak ada pilihan lain bagi pemerintah untuk tidak menaikkan harga BBM. Jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM, maka pilihannya adalah Presiden SBY-Boediono harus turun.

Beberapa saat menunggu, akhirnya perwakilan dari anggota DPRD Jatim, yakni Kusnadi, bersedia menemui mereka. Namun, mahasiswa menolak, mereka hanya ingin ditemui oleh Ketua DPRD Jatim, Imam Sunardi, yang berasal dari Partai Demokrat.

Hingga saat ini, mahasiswa tetap menunggu kehadiran Ketua DPRD Jatim. Mereka berjanji tidak akan beranjak dari depan gudung DPRD Jatim sebelum Ketua DPRD Jatim menyatakan sikap menolak kenaikan harga BBM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com