JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa mengatakan, dirinya yakin koalisi parpol pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono-Wakil Presiden Boediono tetap solid mendukung kebijakan pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Koalisi ini terdiri dari Partai Demokrat, Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Persatuan Pembangunan.
"Koalisi bagus. Enam (partai) itu bagus, solid. Apa yang sudah dilakukan itu sama semua," kata Hatta kepada para wartawan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (29/3/2012).
Hatta mengatakan, dirinya yakin PKS pada akhirnya akan mendukung rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Hatta yang juga Menko Perekonomian itu kembali mengatakan bahwa kebijakan menaikkan harga BBM merupakan langkah pemerintah menyelamatkan perekonomian nasional.
"Semua itu untuk menyelamatkan perekonomian kita. Pemimpin begitu harus mengambil risiko untuk kebaikan rakyatnya. Percayalah semua presiden mengambil keputusan itu. Tidak ada Presiden RI yang tidak mengambil keputusan itu. Ini untuk kesejahteraan rakyat. Tidak ada untuk menyengsarakan rakyat," kata Hatta.
Sebelumnya, Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq mengatakan, PKS tidak mungkin meninggalkan rakyat miskin dengan mendukung kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi. "Jika akhirnya pemerintah bersikukuh naikkan harga BBM, maka terpaksa kami berseberangan," kata Luthfi.
Luthfi mengatakan, PKS sudah memberikan lima opsi untuk menghindari kenaikan harga BBM kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Opsi itu sudah disampaikan sejak 1,5 tahun lalu. "PKS sudah melakukan berbagai simulasi terhadap skenario APBN untuk menghindari kenaikan harga BBM yang menyangkut sepertiga penduduk negeri ini. Jika usulan PKS terealisasi, angka defisit APBN-P sebesar 2,23 persen dapat tertutupi seperti dalam usulan pemerintah, tanpa menaikkan harga BBM," kata Luthfi.
Luthfi berharap semua pihak menahan diri untuk tidak terjebak dalam aksi-aksi yang kehilangan substansi dan merugikan masyarakat. "Kami yakin Presiden SBY yang berhati lembut dan santun tidak akan membiarkan rakyatnya menderita akibat kenaikan harga BBM. PKS memilih berdiri bersama rakyat," pungkas dia.
Ketua DPP PKS Nasir Djamil dan Aboe Bakar Al Habsy mengatakan, para kader mendukung jika PKS mengambil sikap keluar dari koalisi di pemerintahan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.