Foke Vs Jokowi, Persaingan Ketat Menuju DKI-1

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli masih unggul dibandingkan dengan bakal calon lain yang akan maju di pemilihan umum kepala daerah DKI Jakarta. Namun, posisi ini rawan tersaingi oleh pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama.

Direktur The Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan, angka elektabilitas yang diperoleh Fauzi Bowo sebagai gubernur incumbent sebesar 42,4 persen. Angka ini cenderung tidak berubah meski Fauzi sudah menunjukkan hasil kerja dan melakukan sosialisasi selama lima tahun.

"Kalau saya yang jadi tim sukses atau konsultannya, saya akan kasih lampu merah pada incumbent karena dia sudah kerja selama lima tahun, tetapi tidak signifikan," kata Hasan, dalam jumpa pers tentang Hasil Survei Pra-Pilkada DKI Jakarta 2012, Rabu (18/4/2012), di Jakarta Pusat.

Bandingkan dengan pasangan Jokowi-Ahok, yang baru mulai hadir di tengah masyarakat sekitar sebulan. Duet tersebut sudah mampu meraih angka elektabilitas sebesar 31,8 persen. Akselerasi pasangan bakal calon ini terbilang sulit diikuti oleh calon lain yang sudah melakukan sosialisasi lebih dahulu.

"Jokowi memang sudah tenar sekitar lima bulan lalu karena gencar dengan mobil Esemka. Akan tetapi, waktu itu angkanya masih sekitar 17 persen. Nah, ini naiknya sudah cukup bagus," ujar Hasan.

Kendati demikian, dari segi popularitas pasangan Foke-Nara berada di posisi puncak dengan angka 95,6 persen. Artinya, dari 10 orang yang kenal, empat orang memilih pasangan Foke-Nara. Adapun Jokowi-Ahok hanya berada pada angka 71,1 persen.

"Jika popularitas pasangan ini berhasil mencapai angka 90 persen dalam satu bulan ke depan,  bisa diprediksi akan memiliki elektabilitas yang setara dengan incumbent hari ini," kata Hasan.

Survei yang dilakukan oleh The cyrus Network ini terhitung selama 8-16 April dan disponsori oleh Center for Democracy and Transparency. Survei ini diselenggarakan terhadap seribu responden dengan metode random sampling dan sebaran margin of error 3,1 persen.