Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balita Tenggak Air Keras, Butuh Biaya Operasi

Kompas.com - 20/04/2012, 21:24 WIB
Muhammad Hasanudin

Penulis

DENPASAR, KOMPAS.com - Kadek Yudha Anggara, balita berusia 4 tahun yang tak sengaja menenggak air keras di Denpasar, Bali kini kondisinya semakin memburuk.

Anggara tak bisa makan dan minum melalui mulutnya sehingga harus dilakukan gastrostomi atau memasukkan selang lewat lambung untuk memenuhi kebutuhan makanan sementara.

"Karena air keras, struktur oesopagus atau saluran untuk makanannya menyempit sehingga air pun tidak bisa masuk," ujar Kepala Ruangan Kamboja RSUP Sanglah Denpasar, Made Alit Susanti, saat ditemui Kompas.com, Jumat (20/4/2012) siang tadi.

Jika hal ini tidak segera ditangani maka akan membahayakan jiwa Anggara.

"Keputusan semua tim, dari Dokter spesialis anak, spesialis bedah anak, dan lainnya adalah dilakukan operasi besar," jelas Susanti.

Namun pihak RSUP Sanglah tidak bisa menangani operasi besar ini dan harus dirujuk ke RSCM Jakarta.

"Kalau untuk dewasa kami biasa melakukan ini tapi kalau anak-anak belum pernah, kita sudah menelepon RSCM dan mereka siap menerima dengan tangan terbuka," paparnya.

Namun, biaya operasi yang mencapai ratusan juta rupiah ini sangat memberatkan bagi ayahnya Nengah Sujaya (29). Ia tidak memiliki uang sebanyak itu mengingat profesinya hanya seorang sopir. Sujaya berharap bantuan dari masyarakat untuk kesembuhan putra tercintanya.

"Harapan kami uluran tangan dari dermawan diluar sana supaya anak kami bisa dioperasi dan cepet sembuh," ucapnya.

Seperti diberitakan, Anggara terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena tak sengaja meminum air keras di dalam botol minuman ringan.

Anggara yang kelelahan usai bermain sepeda melihat botol minuman ringan di depan pintu rumah dan langsung menenggaknya.

Setelah ditelusuri air soda api sejenis air keras tersebut ternyata milik tukang service kamar mandi yang sedang bekerja di rumah majikan ayah Anggara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com