Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makin Jelas, Kasus Cerita Pengeroyokan Kelasi Arifin

Kompas.com - 22/04/2012, 12:17 WIB
Windoro Adi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menangkap dua lagi tersangka pengeroyok anggota Armada Barat TNI AL, Kelasi Arifin. Mereka yang ditangkap pada dini hari tadi, Minggu (22/4/2012) pukul 03.00, adalah Pance dan Michael. Keduanya ditangkap di dua lokasi, yakni di kawasan Bekasi dan Kemayoran, Jakarta Pusat. Dengan demikian, sudah lima tersangka ditangkap.

"Mereka ditangkap saat menonton pertandingan sepak bola," ungkap Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Komisaris Besar Toni Harmanto, Minggu (22/4/2012) pukul 11.00. Keduanya ditangkap oleh tim gabungan Subdit Reserse Mobil Ditreskrimum dan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara (Jakut).

Sebelumnya, sudah tiga tersangka ditangkap. Mereka adalah Joshua Raynaldo Radja (21), Abdul Kahar alias Idung (22), dan Z alias Asoi (17).

Joshua adalah warga Rawa Badak, Koja, Jakut. Ia ditangkap Senin (9/4/2012) di rumahnya. Idung adalah pekerja swasta, warga Jalan Bendungan Jago, Kemayoran, Jakarta Pusat, sedangkan Asoi (17) adalah pelajar, warga Jalan RS Ancol Selatan. Keduanya ditangkap di kawasan Warakas, Jumat (20/4/2012) malam.

Toni mengatakan, Michael mengaku ikut memukuli dan mengambil dompet korban, sedangkan Pance memukuli korban dengan balok kayu. Kejadian pengeroyokan yang menyebabkan Arifin tewas, lanjut Toni, semakin jelas setelah Michael dan Pance tertangkap.

"Benang merah kasus ini semakin jelas. Dari kelima tersangka kami sudah mengantongi sejumlah pelaku lain. Saya mengimbau, lebih baik para pelaku lain menyerahkan diri karena polisi sudah mendapat gambaran lengkap mengenai kronologi peristiwa dan para pelakunya," tutur Toni.

Dari keterangan kelima saksi, lanjut Toni, diperoleh gambaran bahwa menjelang kejadian, sejumlah pemuda sedang bersiap-siap melakukan balapan liar. Saat itu muncul truk peti kemas yang roda belakangnya naik trotoar sehingga tak bisa jalan setelah menyerempet mobil Avanza. Posisi truk melintang, menghalangi jalur jalan yang hendak digunakan untuk arena balap liar.

Hal ini membuat beberapa pemuda kesal. Mereka menghampiri truk dan terlibat pertengkaran. Arifin yang berusaha melerai akhirnya terlibat pertengkaran. Ia lalu menghunus sangkur untuk melindungi diri, tetapi tindakannya justru membuat para pemuda mengeroyoknya hingga tewas.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com