Begitu pula dengan Soemarno yang lahir di Jember, meski tidak memiliki latar belakang asli Jakarta, ia mampu merealisasikan pembangunan Monas dan Patung Selamat Datang yang hingga kini menjadi ikon Ibu Kota.
Lalu, masihkah isu primordialisme ini menghancurkan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan Indonesia?
Bukankah seharusnya Bhinneka Tunggal Ika ini menjadi pengikat primordialisme agar bangsa Indonesia tidak tercerai-berai?
Hanya masyarakat yang dapat menilai dan menentukan sikap yang terbaik untuk bangsa ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.