Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Pelaku Pengeroyokan Kelasi Arifin Tidak Saling Kenal

Kompas.com - 23/04/2012, 19:12 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara menangkap lima orang pelaku pengeroyokan terhadap Kelasi Arifin, staf khusus Panglima Komanda Armada  Kawasan Barat (Armabar) TNI AL di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu. Dari keterangan lima orang itu, ternyata mereka tidak saling kenal.

Hal ini diungkapkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Didi Halimansyah, Senin (23/4/2012), di Mapolda Metro Jaya. "Mereka tidak saling kenal. Di sana (Jalan Benyamin Sueb), 'kan banyak komunitas yang berkumpul," ujarnya.

Pada saat pengeroyokan terjadi, lanjut Didi, banyak pemuda yang sedang berkumpul untuk melakukan balap liar. Tiba-tiba ada kericuhan antara sopir Daihatsu Xenia dan truk kontainer yang mengganggu arena balap liar. Salah seorang tersangka yakni Michael Trifernando alias Triyono (20) kemudian menghampiri sopir itu. Michael menaiki kontainer dan berusaha menepikan kontainer, namun upaya Michael dihadang Kelasi Arifin yang mengacungkan sangkurnya.

"Dia (Michael) teriak 'ada Ambon bawa sangkur'," papar Triyono.

Alhasil, teriakan Michael ini membuat pemuda-pemuda di sekitar beraksi kendati tak saling kenal. Zaenuddin alias Asoi (17) juga mengaku tergerak melakukan pengeroyokan terhadap Arifin saat mendengar teriakan ada yang ditusuk. Teriakan itu terjadi setelah Kelasi Arifin menusuk Okky, saksi mata, saat berusaha kabur dari kerumunan pemuda yang menghadangnya.

"Saya ikut-ikutan aja karena ada yang teriak kena tusuk. Saya pukul pakai tangan kosong," ucap Asoi.

Asoi mengakui dirinya kerap datang ke Jalan Benyamin Sueb hanya untuk menonton balap liar. Polisi menyebutkan bahwa tersangka Asoi dan Joshua merupakan anggota YGEN. Namun, hal ini dibantah Asoi. Ia pun menjelaskan tak pernah mengenal Joshua.

"Cuma datang nonton aja, nggak ikutan balap. Saya nggak kenal Joshua atau pun empat tersangka lain," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com