Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI : Proyektil Ditunda Diserahkan ke Polisi

Kompas.com - 24/04/2012, 15:38 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan Tentara Nasional Indonesia (TNI), Laksamana Muda (Laksda) Iskandar Sitompul, membenarkan pihak TNI Angkatan Laut hingga kini belum juga menyerahkan proyektil peluru kepada penyidik Polda Metro Jaya. Proyektil yang mengenai salah seoang anggota TNI tersebut masih disimpan Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI AL.

"Iya, jadi proyektilnya tidak jadi diserahkan ke polisi. Ditunda karena satu dan lain hal, sampai sekarang masih disimpan Puspom AL," ujar Iskandar, Selasa (24/4/2012), saat dihubungi wartawan.

Saat ditanyakan lebih lanjut soal alasan ditundanya penyerahan proyektil itu, Iskandar mengaku tidak tahu menahu. "Itu dia, yang saya tidak tahu alasannya kenapa di POM AL," ujar Iskandar.

Diberitakan sebelumnya, Kelasi Sugeng Riyadi, anggota Lafial, dan Prada Akbar Yudha, anggota Kostrad Divisi 2 Malang ditembak oleh seseorang yang berada di dalam mobil Toyota Yaris warna putih pada tanggal 13 April 2012 dini hari di Jalan Pramuka, Jakarta Pusat. Sugeng menderita luka tembak di telinga kanan, sementara Prada Akbar Yudhi Aldiah menderita luka tembak yang menembus di bagian dada.

Proyektil hanya ditemukan di bagian telinga Sugeng. Hingga kini, polisi masih belum mengetahui identitas Yaris Putih itu. Perkembangan penyidikan hanya menunjukkan bahwa dua anggota TNI itu ditembak saat berada di dalam rombongan geng motor berambut cepak yang melakukan konvoi dan menyerang kelompok-kelompok pemuda di kawasan Jakarta Utara dan Jakarta Pusat.

Kedua korban, juga belum diperiksa polisi hingga saat ini karena kondisi kesehatannya dinilai belum stabil. Polisi juga mengeluhkan tidak berkembangnya penyidikan lantaran belum ada proyektil yang diserahkan ke penyidik.

"Untuk baju yang digunakan anggota itu dan proyektil masih kami minta. Kami sudah kirim surat seminggu lalu tapi belum dapat tanggapan," ucap Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto.

Proyektil peluru yang sudah dikeluarkan dari tubuh anggota TNI itu dinilai bisa menunjukkan penyidik atas jenis senjata dan identitas pemegang senjata itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com