Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Komentar Jokowi Untuk Organisasi Berbasis Agama

Kompas.com - 27/04/2012, 18:15 WIB
Riana Afifah

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Kemacetan di Jakarta acap kali disebabkan oleh adanya kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh sekelompok organisasi berbasis agama. Bahkan tidak tanggung-tanggung, sejumlah organisasi ini menutup satu ruas jalan untuk kepentingannya tersebut.

Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, mencoba menanggapi fenomena yang kerap terjadi hampir tiap pekan di beberapa titik di wilayah Jakarta. Jika ia terpilih, cara yang ditempuhnya adalah mengajak organisasi ini untuk berbicara bersama.

"Ada yang namanya intervensi sosial. Pendekatan sosial. Kami akan gunakan itu. Pelan-pelan diberi penjelasan," kata Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, dalam Mengupas Visi dan Misi Cagub DKI Jakarta, di Perpustakaan Pusat UI, Depok, Jumat (27/4/2012).

Permasalahan yang timbul saat ini, lanjutnya, tidak ada penjelasan bahwa apa yang menurut suatu kelompok baik belum tentu dapat diterima positif untuk masyarakat lain. Terlebih lagi dengan kondisi masyarakat di Jakarta yang beragam terdiri dari suku, agama dan ras.

"Harus pelan-pelan. Ajak ngobrol dan coba dijelaskan. Beri ruang dan beri solusi harus kemana mereka melakukan kegiatan tapi tidak mengganggu masyarakat lain agar ada win-win solution," jelas Jokowi.

Seperti diketahui, beberapa organisasi keagamaan kerap mengadakan kegiatan yang menutup ruas jalan dan pada akhirnya mengakibatkan kemacetan.

Contohnya, di daerah Pasar Minggu setiap Senin malam selalu digelar kegiatan keagamaan yang berimbas kemacetan lantaran banyaknya anggota organisasi yang parkir di badan jalan dan berjualan di trotoar.

Kemudian di daerah Petamburan dan Warung Buncit, beberapa kali juga ada kegiatan yang menutup jalan dan menimbulkan antrean kendaraan. Bahkan toko-toko dan pom bensin di sekitar daera tersebut juga terpaksa tutup.

Tidak hanya itu, di Tanjung Barat juga sempat ada kegiatan keagamaan yang mengakibatkan hal serupa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com