Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Contraflow" Diterapkan, Arus Tol Dalam Kota Lancar

Kompas.com - 01/05/2012, 09:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jasa Marga dan Kepolisian Daerah Metro Jaya mulai menerapkan sistem contraflow atau lawan arus di ruas jalan tol dalam kota Cawang-Tomang-Cengkareng, Selasa (1/5/2012) pagi. Dalam uji coba pertama ini, arus lalu lintas di dalam tol sekitar Tegal Parang yang biasanya macet memang tampak lebih terurai.

Berdasarkan pantauan Kompas.com pukul 06.30 WIB, arus kendaraan dari arah Cikampek, Tanjung Priok, dan Bogor masuk ke Jakarta dengan lancar. Padahal, biasanya lalu lintas di dalam tol tersendat di kawasan Tegal Parang, Jakarta Selatan. Pada jam sibuk, biasanya antrean kendaraan berjalan pelan-pelan. Namun, hingga pukul 07.00 WIB, antrean kendaraan di ruas tol dalam kota sekitar Tegal Parang tak terlihat.

Penambahan satu ruas jalur arah ke Slipi dengan menggunakan satu ruas jalur arah ke Cawang ini membuat lalu lintas kendaraan lancar. Menurut Kepala Subdirektorat Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar M Jazari, uji coba yang dilakukan pukul 06.00 ini berjalan lancar.

"Bisa dilihat sendiri, ini lebih lancar. Biasanya ruas ini selalu macet dan sudah ada antrean. Bahkan, ekor kemacetan bisa sampai ke Halim dan Pasar Rebo," ucap Jazari saat dijumpai di ruas tol Tegal Parang.

Jazari mengatakan, penerapan sistem lawan arus ini sudah harus dilakukan lantaran kapasitas jalan yang tak lagi sebanding dengan jumlah kendaraan yang melintas. "Ruas tol dalam kota ini merupakan muara dari semua jalan tol lain, seperti Tol Tanjung Priok, Tol Jagorawi, dan Tol Cikampek," kata Jazari.

Masing-masing ruas tol itu memiliki 3-4 lajur. Namun, saat memasuki tol dalam kota yang menampung semua arus kendaraan itu, ruas jalan tidak bertambah, yakni tetap 3 lajur. "Secara logika, ada 11 lajur yang masuk ke tol dalam kota dijadikan satu di 3 lajur jelas tidak masuk di akal," paparnya.

Sementara itu, Kepala Cabang tol Cawang-Tomang-Cengkareng Subakti Syukur mengatakan, biasanya arus lalu lintas di tol dalam kota di sekitar Tegal Parang mencapai 12.000 kendaraan per jam. "Sekarang sudah bisa terurai jadi 7.000 kendaraan per jam," tutur Syukur.

Diberitakan sebelumnya, satu dari tiga jalur di tol arah Semanggi menuju Cawang akan dipakai untuk arus kendaraan yang datang berlawanan, yaitu dari Cawang menuju Semanggi. Sistem lawan arus ini akan diberlakukan pada setiap hari kerja mulai pukul 06.00 hingga pukul 10.00. Sistem lawan arus dilakukan dengan mengambil satu jalur Semanggi-Cawang (Jalur B) untuk digunakan arus lalu lintas kendaraan yang menuju Semanggi (jalur A).

Saat sistem ini diberlakukan, kendaraan dari arah Cawang-Semanggi diarahkan masuk ke jalur lawan arus melalui bukaan di Km 3+050. Kemudian, pengguna jalan memiliki dua opsi untuk masuk ke jalur normal (Jalur A) lagi melalui bukaan di Km 7+150 atau Km 8+600.

Pemberlakuan sistem ini tidak selamanya, tetapi sampai pembangunan Jalan Tol JORR W2 Utara selesai seluruhnya. Setelah ruas tol JORR itu selesai, diharapkan volume lalu lintas tol dalam kota akan terbagi sebagian ke JORR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com