Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan dan Panas, Demi Anak Saya Rela

Kompas.com - 01/05/2012, 09:55 WIB
Maria Natalia

Penulis

Saat ini pun upahnya masih tak tentu karena ia berpindah dari satu proyek ke proyek lain. Jika beruntung, Kris bisa mendapat upah berkisar Rp 1,5 juta hingga 2,5 juta per bulan. Apabila tawaran proyek kecil, maka upahnya tak sampai angka Rp 1 juta.

Untungnya, pada proyek pembangunan jalan tol ini, Kris dan teman-temannya cukup diperhatikan oleh mandornya. Meski kadang upah telat diberikan, hak mereka sehari-hari dapat terpenuhi. Mereka dipersilakan makan tiga kali sehari di sebuah warung makan kecil dekat dengan tempat proyek. Waktunya shalat tiba, Kris dan buruh lain juga diperkenankan melaksanakan shalat terlebih dahulu. Mereka juga disediakan sebuah mess kecil untuk tidur beramai-ramai melepas lelah.

Tak hanya itu, ada jaminan keselamatan kerja dan uang kesehatan jika mereka sakit. "Ini mandornya yang bawa kami ke sini asalnya dari Demak juga, makanya baik sama kami. Kalau sekarang upah kami Rp 2 juta. Beruntunglah kami untuk proyek yang ini," katanya tersenyum.

Kris bahagia dengan upahnya itu. Sebagian besar ia kirim untuk sekolah anaknya. Kris berharap akan ada proyek-proyek besar lainnya, sehingga ia bisa mendapat upah lebih besar lagi.

Saat ditanya harapannya di Hari Buruh Internasional yang jatuh pada hari ini, Selasa (1/5/2012), Kris justru tertawa. Ucapannya tak muluk-muluk. Sambil malu-malu ia menyatakan hanya berharap pemerintah memperhatikan rakyat kecil serta membuka lapangan kerja lebih banyak dan layak untuk masyarakat.

Kris mengaku tak ikut dalam demo buruh hari ini dan hanya mendukung lewat doa agar teman-temannya sesama buruh bisa menyuarakan hak-hak mereka kepada pemerintah. "Kami wong cilik, hanya berharap negara ini adil juga untuk kami," katanya.

Mimpi kecil pun terselip di balik kerja keras buruh proyek ini. Kris ingin suatu saat nanti berhenti menjadi buruh, mengumpulkan uang untuk modal membeli tanah dan bertani, dan kembali ke kampung halaman bersama keluarganya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com