JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012, berbagai debat publik antar cagub-cawagub kerap dilaksanakan. Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI), Andrinof Chaniago, menganggap debat publik ini penting bagi para cagub-cawagub ini untuk menarik minat warga Jakarta.
"Seharusnya memang para kandidat itu sebanyak mungkin mengikuti debat publik. Jadi warga dapat mengetahui kualitas dan kepribadian masing-masing kandidat," kata Andrinof, saat Diskusi Publik Mengkritisi Sikap dan Etika Politik Calon Kepala Daerah, di Jakarta Media Center (JMC), Jakarta, Kamis (10/5/2012).
Selain itu, debat publik juga sebaiknya melibatkan media massa agar dapat disebarluaskan kepada masyarakat. Dengan cara ini, masyarakat dapat mengukur seberapa mampu cagub-cawagub ini menyelesaikan masalah Jakarta dalam lima tahun ke depan.
Ia menambahkan bahwa yang dipentingkan saat ini adalah kriteria, kemampuan, keahlian dan kepribadian cagub-cawagub tersebut.
Mengenai asal daerah cagub-cawagub, lanjut Andrinof, bukan hal besar yang perlu dipersoalkan. "Kalau bicara layak tidaknya mereka, biarkan masyarakat yang menilai. Silakan digali, dengan cara menggelar diskusi atau debat publik," ungkap Andrinof.
Seperti diketahui, sudah banyak lembaga yang menyelenggarakan acara debat publik antar cagub-cawagub ini. Namun sayangnya dari enam bakal cagub-cawagub yang diundang untuk mengikuti debat publik ini, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli hampir tidak pernah memenuhi undangan debat publik ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.