Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tidak Akan Dikubur Massal

Kompas.com - 12/05/2012, 14:41 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 akan dikembalikan kepada keluarga setelah proses identifikasi selesai. Sementara ini belum ada rencana pemakaman korban dilakukan secara massal.

"Jika seluruh korban dapat diidentifikasi, mengapa harus dikubur massal. Kami akan mengembalikannya kepada keluarga masing masing setelah semua tahapan identifikasi selesai," tutur Direktur Eksekutif Komite Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia Anton Castilani, Sabtu (12/5/2012) di RS Polri Jakarta Timur.

Anton tidak dapat memastikan kapan proses pengembalian jenazah korban kepada keluarga dilakukan. Sebab, proses identifikasi sangat tergantung dari kondisi korban dan data pendukung dari keluarga. Menurut Anton, proses identifikasi DNA saja membutuhkan waktu paling cepat dua pekan. Proses ini belum termasuk proses identifikasi yang lain.

"Proses identifikasi sebelumnya bisa sampai lima bulan. Kami akan kembalikan setelah seluruh tubuh yang menjadi korban teridentifikasi. Pengembalian korban kepada keluarga tidak akan kami lakukan satu per satu, tetapi bersama-sama secara serentak," tutur Anton.

Sejak Sabtu (12/5/2012), tim forensik gabungan mulai melakukan identifikasi korban kecelakaan. Korban mulai datang sejak pagi ke area forensik RS Polri Kramat Jati. Sejak pukul 07.35, di RS Polri terus berdatangan ambulans yang mengangkut kantong jenazah korban dari Bandara Halim Perdanakusuma. Jumlahnya sampai saat ini terus bertambah, sementara belum ada keterangan resmi jumlah jenasah yang sudah tiba di rumah sakit.

Puluhan keluarga dan kerabat korban mendatangi rumah sakit mencari kepastian mengenai nasib penumpang pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati Cermati 'Presidential Club' yang Digagas Prabowo

Megawati Cermati "Presidential Club" yang Digagas Prabowo

Nasional
Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Diduga Sewa Pengacara Sengketa Pileg untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Pascaerupsi Gunung Ruang, BPPSDM KP Lakukan “Trauma Healing” bagi Warga Terdampak

Nasional
Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Momen Jokowi Bersimpuh Sambil Makan Pisang Saat Kunjungi Pasar di Sultra

Nasional
Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Jokowi Jelaskan Alasan RI Masih Impor Beras dari Sejumlah Negara

Nasional
Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Kecelakaan Bus di Subang, Kompolnas Sebut PO Bus Bisa Kena Sanksi jika Terbukti Lakukan Kesalahan

Nasional
Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Jokowi Klaim Kenaikan Harga Beras RI Lebih Rendah dari Negara Lain

Nasional
Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Layani Jemaah Haji, KKHI Madinah Siapkan UGD dan 10 Ambulans

Nasional
Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Saksi Sebut Kumpulkan Uang Rp 600 juta dari Sisa Anggaran Rapat untuk SYL Kunjungan ke Brasil

Nasional
Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Soal Posisi Jampidum Baru, Kejagung: Sudah Ditunjuk Pelaksana Tugas

Nasional
KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

KPK Diusulkan Tidak Rekrut Penyidik dari Instansi Lain, Kejagung Tak Masalah

Nasional
Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Jokowi Tekankan Pentingnya Alat Kesehatan Modern di RS dan Puskesmas

Nasional
100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

100.000-an Jemaah Umrah Belum Kembali, Beberapa Diduga Akan Berhaji Tanpa Visa Resmi

Nasional
KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

KPU Bantah Lebih dari 16.000 Suara PPP Hilang di Sumut

Nasional
Tata Kelola Makan Siang Gratis

Tata Kelola Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com