JAKARTA, KOMPAS.com — Jenazah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 akan dikembalikan kepada keluarga setelah proses identifikasi selesai. Sementara ini belum ada rencana pemakaman korban dilakukan secara massal.
"Jika seluruh korban dapat diidentifikasi, mengapa harus dikubur massal. Kami akan mengembalikannya kepada keluarga masing masing setelah semua tahapan identifikasi selesai," tutur Direktur Eksekutif Komite Disaster Victim Identification (DVI) Indonesia Anton Castilani, Sabtu (12/5/2012) di RS Polri Jakarta Timur.
Anton tidak dapat memastikan kapan proses pengembalian jenazah korban kepada keluarga dilakukan. Sebab, proses identifikasi sangat tergantung dari kondisi korban dan data pendukung dari keluarga. Menurut Anton, proses identifikasi DNA saja membutuhkan waktu paling cepat dua pekan. Proses ini belum termasuk proses identifikasi yang lain.
"Proses identifikasi sebelumnya bisa sampai lima bulan. Kami akan kembalikan setelah seluruh tubuh yang menjadi korban teridentifikasi. Pengembalian korban kepada keluarga tidak akan kami lakukan satu per satu, tetapi bersama-sama secara serentak," tutur Anton.
Sejak Sabtu (12/5/2012), tim forensik gabungan mulai melakukan identifikasi korban kecelakaan. Korban mulai datang sejak pagi ke area forensik RS Polri Kramat Jati. Sejak pukul 07.35, di RS Polri terus berdatangan ambulans yang mengangkut kantong jenazah korban dari Bandara Halim Perdanakusuma. Jumlahnya sampai saat ini terus bertambah, sementara belum ada keterangan resmi jumlah jenasah yang sudah tiba di rumah sakit.
Puluhan keluarga dan kerabat korban mendatangi rumah sakit mencari kepastian mengenai nasib penumpang pesawat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.