MALANG, KOMPAS.com - Keluarga Aditya Sukardi, kameramen stasiun televisi Trans TV yang menjadi salah satu korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, menuntut tim Disaster Victim Investigation (DVI) bekerja secara profesional.
Pihak keluarga Aditya juga meminta DVI menepati janjinya untuk menyelesaikan proses identifikasi, dalam waktu dua minggu. "Keluarga di sini, sudah bersedia menuruti permintaan mereka (DVI-red), untuk menunggu di rumah. Saya harap, mereka bekerja profesional juga. Kalau perlu bekerja 24 jam penuh," kata Wahyono Suprapto, ayah kandung, Aditya Sukardi, Senin (14/5/2012). "Jika diundur lagi, saya khawatir terlupakan," katanya.
Wahyono mengaku keluarganya akan berusaha bersabar untuk menunggu di rumah. "Pihak keluarga di sini sudah tidak akan mengganggu pekerjaan DVI. Mari tunjukkan kerja profesionalnya," ujarnya lagi.
Wahyono mengaku sudah ikhlas dengan peristiwa kecelakaan pesawat Sukhoi itu. Namun, pihak DVI, tidak lagi mempermainkan hati keluarga korban. "Saya juga sudah menerima apapun hasil tim identifikasi," katanya singkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.