Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chelsea Bisa Ofensif dan Dominan

Kompas.com - 18/05/2012, 12:30 WIB

RD: Memang kerja paling berat buat Chelsea adalah 4 lini belakang mereka di mana dua centre back harus menghadapi striker yang sangat kuat dalam screening bola  bawah maupun atas. Nah, sementara dua full back Bosingwa dan Cole harus kerja keras menahan kecepatan skill dribling Ribery dan Robben. Oleh karena itu, untuk memperkuat lini pertahanan Chelsea pasti akan menaruh pemain-pemain gelandangnya dalam jarak yang tidak terlalu jauh dari lini belakang.

Rizky: Apabila Bung RD yang menjadi pelatih Chelsea, strategi apa yang akan Anda lakukan untuk melawan Bayern Muenchen, sedangkan 5 pemain Chelsea harus absen.  

RD: Saya akan memakai 4-4-1-1. Dengan memperkuat lini tengah saya ke dalam, baik Juan Mata, Lampard, Essien, dan Kalou untuk membantu lini belakang sekaligus memprioritaskan Mata mendukung pergerakkan Torres dan Drogba saat mendapatkan bola. Intinya tetap counter attack akan tetapi tidak dilakukan di zona sepertiga belakang melainkan di zona sepertiga lapangan tengah.

Sandy: Coach RD, mungkin gaya permainan Bayern dengan Barcelona agak berbeda. Apakah mungkin Chelsea tidak tampil bertahan, melainkan Di Matteo bisa mengubah taktik dan strateginya?

RD: Ada peluang untuk Chelsea mengambil inisiatif serangan. Yang akan diandalkan dalam taktik tersebut adalah menempatkan Essien sebagai gelandang bertahan kemudian Lampard dan Malouda akan mengisi gelandang lain serta trio Drogba, Mata, dan Kalou akan mengisi pos depan dengan formasi 4-3-3. Hal ini mempertimbangkan absennya beberapa pemain kunci Bayern terutama di sektor belakang dan tengah.

Ryan: Pak RD mnurut prediksi Bapak, apakah kedua tim akan bermain sampai babak tambahan?

RD: Mungkin. Kalau adu penalti, saya menjagokan Chelsea. Pertimbangannya, tim tuan rumah selalu akan mendapatkan tekanan secara psikologi dibandingkan tim tamu.

Terimakasih atas pertanyaan dan perhatian para pecinta sepak bola dalam live chat kali ini. Saya mohon maaf apabila jawabannya kurang memuaskan. Semoga lain waktu kita bisa berkomunikasi kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com