Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alex Noerdin: Mana Kontrak Politiknya? Sini Saya Tanda Tangani!

Kompas.com - 30/05/2012, 15:17 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa pihak menyangsikan janji-janji kampanye yang kerap dilontarkan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin dan Nono Sampono. Keduanya memang acap kali menyosialisasikan soal jargon kampanye "Tiga Tahun Bisa". Jargon kampanye itu merujuk pada program utama Alex-Nono yang menjanjikan persoalan banjir dan macet Jakarta bisa tuntas dalam waktu 3 tahun jika nanti terpilih.

Selain janji itu, Alex-Nono juga memiliki janji-janji lainnya yakni mampu membuat Jakarta aman dalam waktu 1 tahun dan program pendidikan dan pengobatan gratis sehari setelah dilantik. Dengan banyaknya janji yang ditawarkan, wajar saja beberapa pihak yang mempertanyakan komitmen Alex-Nono dalam mewujudkan semua janjinya itu.

Menanggapi keraguan berbagai pihak, Alex Noerdin menanggapinya santai.

"Janji itu bagi muslim adalah utang tapi juga tergantung pada orangnya, banyak orang janji tapi juga tidak ditepati, janji tinggal janji. Maka dari itu, lihat track recordnya. Kalau mau kontrak politik, mana? Sini saya tanda tangani sekarang," ungkap Alex, Rabu (30/5/2012), dalam pertemuan dengan jajaran Redaksi Kompas Gramedia, di kantor Warta Kota, Jakarta.

Dia menuturkan setiap orang boleh saja menyampaikan janjinya. Untuk percaya, maka masyarakat harus melihat dulu siapa yang berjanji dan meneliti jejak rekamnya. "Lihat dulu track recordnya. Pernah nggak sebelum ini seseorang berjanji kemudian tidak dipenuhi?" imbuh Gubernur Sumatera Selatan ini.

Alex mengatakan janji kampanye yang dilontarkannya itu dibuat juga berdasarkan pengalamannya sebagai Gubernur Sumatera Selatan pada tahun 2008 hingga kini dan Bupati Musi Banyuasin pada tahun 2002-2008.

"Janji sekolah dan berobat gratis itu sudah saya terapkan di Musi Bayiasin dari tahun 2002. Sementara saat maju sebagai cagub, janji kampanye saya menggratiskan sekolah dan biaya berobat kalau tidak saya mundur. Ternyata, selesai dalam waktu 81 hari dan mendapat rekor MURI pemenuhan janji kampanye tercepat," kata Alex.

Dengan jejak rekam itu, Alex mengungkapkan bahwa dirinya berani masuk ke Jakarta dan memberikan tenggat waktu pemenujan janji-janji itu. "Jadi Gubernur DKI lebih mudah daripada gubernur di daerah. Ini yang paling Foke tidak suka karena dia selalu banggakan Jakarta sebagai megapolitan, ya wajar saja di Jakarta kan ada menteri dan jadi perpanjangan langsung pemerintah pusat," tuturnya.

Sementara di Sumatera Selatan, kata Alex, dirinya harus berhadapan dengan tantangan otonomi daerah. Untuk merealisasikan kebijakan, Gubernur Sumatera Selatan harus pintar-pintar melobi tiap bupati yang berdiri sendiri dan juga DPRD tingkat provinsi dan kabupaten.

"Banyak tantangan yang dihadapi di daerah. Jadi jangan anggap remeh kami yang dari daerah," pungkas Alex.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com