Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan DPR Dipertanyakan

Kompas.com - 04/06/2012, 23:14 WIB
Nina Susilo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Para pemerhati pemilu mempertanyakan integritas dan kemampuan nama-nama calon anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang disiapkan DPR. Apalagi, dua dari tiga nama yang diusulkan tidak lolos dalam seleksi anggota KPU beberapa waktu lalu.

Hal ini disampaikan mantan anggota Bawaslu Wirdianingsih, Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi Titi Anggraini, dan Koordinator Nasional Komite Pemilih Indonesia Jeirry Sumampow secara terpisah, Senin (4/6/2012).

Dalam rapat dengar pendapat dengan KPU, Senin pagi, Komisi II DPR mengumumkan tiga nama yang disiapkan untuk menjadi anggota DKPP, yakni Jimly Asshidiqie, Saut Sirait, dan Nur Hidayat Sardini. Dari tujuh anggota DKPP, dua lainnya diusulkan pemerintah, sedangkan Bawaslu dan KPU mengajukan masing-masing satu perwakilan.

Proses pemilihan anggota DKPP oleh DPR sangat tertutup. Selain itu, kata Titi, dua dari tiga nama yang diajukan DPR melalui penunjukan langsung, sebelumnya sudah gagal dalam seleksi anggota KPU. Karenanya, wajar bila publik akan mempertanyakan kemampuan DKPP dalam mengawasi anggota KPU/Bawaslu.

Salah satu anggota DKPP yang diajukan DPR pernah menjabat Ketua Bawaslu. Namun, rekam jejaknya patut dipertanyakan karena pernah diganti antarwaktu ketika menjabat. "DKPP akan kesulitan membangun eksistensi dan kredibilitasnya sendiri, sebagai lembaga 'setengah dewa' dalam penyelenggaraan pemilu karena peran dan fungsinya sebagai penjaga etika dan integritas KPU/Bawaslu, kalau sudah ada pandangan sebelah mata soal kualitas orang-orang yang duduk di dalamnya," tuturnya.

Semestinya, menurut Wirdianingsih, DKPP diisi orang yang tidak mengejar jabatan. Kriteria lainnya adalah tidak mengutamakan kepentingan pribadi dan golongan.

Sementara itu, Jeirry menilai pemilihan tiga nama tersebut menunjukkan DPR sudah memiliki nama yang disiapkan sebagai anggota KPU. Namun, ketika nama yang disiapkan gagal, mereka tetap dipilih untuk menjadi semacam perpanjangan tangan DPR untuk menguatkan kontrol dan pengaruhnya terhadap independensi penyelenggara pemilu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Bawaslu Minta Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Tertib Cuti

Nasional
Soroti Politik Uang di Pilkada, Bawaslu: saat Patroli Tiarap, Begitu Ditinggal Marak Lagi

Soroti Politik Uang di Pilkada, Bawaslu: saat Patroli Tiarap, Begitu Ditinggal Marak Lagi

Nasional
Polri Anggap Kasus Penguntitan Jampidsus Sudah Selesai

Polri Anggap Kasus Penguntitan Jampidsus Sudah Selesai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kaesang Bisa Maju Usai MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur | Panglima TNI Diminta Tarik Pasukan dari Kejagung

[POPULER NASIONAL] Kaesang Bisa Maju Usai MA Ubah Aturan Batas Usia Calon Gubernur | Panglima TNI Diminta Tarik Pasukan dari Kejagung

Nasional
Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

Nasional
Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Nasional
Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com