JAKARTA, KOMPAS.com - Sering terjadinya antrean panjang menuju Pelabuhan Merak, Banten, membuat pemerintah melakukan sejumlah upaya. Bukan hanya untuk mengurai kemacetan, tetapi juga untuk mengantisipasi hal serupa terjadi menjelang Lebaran.
"Kita akan konsentrasi ke Merak, karena cukup besar pengaruhnya," kata Menteri Perhubungan, EE Mangindaan, di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (10/7/2012).
Menurut Mangindaan, pemerintah sudah berhasil mengatasi kemacetan menuju Pelabuhan Merak, Banten, yang terjadi selama masa liburan panjang belakangan ini. "Biasanya ada 4 ribuan truk tiap hari yang lewat. Kemarin kami hitung 5.180 truk termasuk kendaraan pribadi lewat sana. Pantas saja menjadi antre sampai 5 kilometer," kata Mangindaan.
Mengantisipasi hal serupa menjelang Lebaran, pemerintah akan melakukan sejumlah hal. Pertama, pengerahan kapal dari tempat penyeberangan lain untuk fokus ke Merak-Bakauheni. Pengerahan itu misalnya melibatkan kapal dari Gilimanuk-Ketapang, karena penyeberangan di Gilimanuk-Ketapang tidak begitu padat. "Kapal di jalur yang kira-kira tidak terlalu padat kita alihkan ke Merak," kata Mangindaan.
Kedua, masa perbaikan (docking) kapal dipercepat. Mangindaan berujar, perbaikan harus selesai satu minggu sebelum Lebaran. Kapal yang tersedia pun harus minimal 28 kapal. "Ini baru kita bisa bicara tidak terjadi antrean yang terlalu panjang," katanya.
Ketiga, penggunaan dermaga secara penuh. Sekarang ini, ada dua dermaga di Pelabuhan Merak yang tidak bisa digunakan secara penuh. Dua dermaga itu hanya bisa dimasuki oleh kapal kecil saja. Untuk itu, pemerintah sedang melakukan perbaikan di dua dermaga itu agar kapal besar bisa masuk. "Jadi dua dermaga ini selesai dalam satu-dua hari ini. Berarti full kapasitas kita kerahkan ke sana," papar Mangindaan.
Terakhir, Mangindaan menyebutkan, ada perbaikan manajemen di Pelabuhan Merak. Kalau manajemen sekarang ini tidak sanggup melakukan pekerjaannya, akan diganti oleh kementerian. Dikatakannya, Kepala Cabang di pelabuhan setempat telah diganti. "Manajemennya juga kemarin kalau tidak sanggup saya ganti orangnya," ucapnya.
Untuk mengantisipasi pungutan liar, Kemenhub pun telah menempatkan orang-orangnya di Pelabuhan Merak. Perlu ketegasan dalam menghadapi pungli. "Saya ambil contoh bulan lalu itu, ada koordinator calo-calo gitu, pungli, yang bayar suruh maju naik duluan. Sedangkan ada yang sudah berjam-jam bahkan sudah ada 1 hari nunggu (belum diperbolehkan naik). Itu berarti manajemen nggak bener," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.