Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Minta Bukti Adanya Pungli Rp 682 Miliar

Kompas.com - 12/07/2012, 16:07 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri meminta Indonesia Police Watch (IPW) memberikan bukti atas tuduhan pungutan liar (pungli) jasa pengamanan mencapai Rp 682 miliar yang dilakukan oknum pejabat polri. IPW diminta melaporkan dengan bukti oknum pejabat yang melakukan hal tersebut.

"Kalau bicara Polri, itu institusi. Polri tidak mungkin. Kalau oknum harus jelas siapa orangnya, kesatuannya mana, kan pasti, siapa yang memberi," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Agus Rianto, Kamis (12/7/2012).

Seperti disebutkan dalam siaran pers yang dikeluarkan Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, IPW mendesak dilakukannya audit terhadap rekening atau kekayaan para pejabat Polri yang diduga melakukan pungli kepada perusahaan jasa pengamanan. Setiap satu surat izin perusahaan jasa pengamanan dipungut biaya Rp 7,5 juta di tingkat Polda dan Rp 7,5 juta di tingkat Mabes Polri.

Setiap enam bulan izin-izin tersebut harus diperpanjang. Total uang pungli dari perusahaan itu mencapai Rp 682 miliar per tahun.

Agus mengatakan, banyak surat izin dikeluarkan Polri. Untuk itu, IPW diminta menjelaskan bukti penemuan tersebut. Berdasarkan data IPW menyebutkan, di Indonesia terdapat 632 perusahaan jasa pengamanan. Perusahaan itu diharuskan memiliki enam surat izin dari Polri, di antaranya izin jasa pengamanan, jasa konsultasi keamanan, jasa kawal angkut uang dan barang berharga, jasa pelatihan, jasa penerapan peralatan keamanan, serta jasa pengadaan satwa.

"Kita harus punya bukti untuk memproses dan menindak anggota. Jangan asal ada informasi terus kita lakukan penindakan. Siapa oknumnya, dari satuan mana," ucapnya.

Disamping itu, Agus mengatakan, pihak kepolisian pasti akan menindak tegas semua oknum bermasalah jika didukung bukti-bukti kuat.

"Pimpinan juga. Kalau betul ada anggota Polri yang melanggar, pasti akan dikenakan sanksi tegas," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com