Lipsus Kompas.com : "Hak Pilih yang Terampas"

JAKARTA, KOMPAS.com - Mulai Rabu (25/7/2012) kemarin Kompas.com menurunkan Liputan Khusus tentang Kisruh DPT Pilkada DKI dalam tajuk "Hak Pilih yang Terampas". Lipsus tersebut dikerjakan oleh dua wartawati Kompas.com, yaitu Sabrina Asril yang sehari-hari ngepos di Mapolda Metro Jaya dan Riana Afifah yang sehari-hari ngepos di Balai Kota DKI.

Lipsus tersebut merupakan liputan investigasi dan in depth reporting Pilkada DKI yang dilaksanakan untuk mengikuti lomba yang diadakan oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI). Menurut Sabrina, proses pengerjaan proyek tersebut memakan waktu satu bulan.

Investigasi dan in depth reporting itu dilakukan untuk menelisik dugaan adanya penggelembungan suara dalam Pilkada DKI 2012 melalui daftar pemilih tetap (DPT). Ternyata, munculnya kisruh DPT itu lebih disebabkan oleh sistem kependudukan yang kacau.

Lipsus dibagi dalam delapan bagian. Bagian pertama, Kembar Tiga Pemilih Ibu Kota. Kedua, Nama Mereka Muncul Menjelang Pemilihan. Ketiga, Hak Pilih yang Tercabut. Keempat, Ketika Suara Warga Dibungkam. Kelima, Gerak Bawah Tanah Perangkat Daerah. Keenam, Suara di Balik Kisruh Pilkada DKI. Ketujuh, Tujuh Modus Manipulasi DPT. Dan kedelapan, Perjalanan DPT.

Untuk membaca lipsus Kisruh DPT Pilkada DKI selengkapnya, silakan klik link berikut ini http://lipsus.kompas.com/kisruhdpt/