Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebrutalan Mereka Semakin Menjadi-jadi

Kompas.com - 27/07/2012, 04:19 WIB

Tawuran pelajar kian marak dan brutal. Mereka menggunakan berbagai alat dalam berkelahi.

Di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (26/6), pelajar yang tawuran memakai air keras. Perkelahian antar-pelajar itu pecah sekitar 20 meter dari kantor Polres Metro Jakpus.

Akibat lemparan air keras, sejumlah warga jadi korban. Roni (28), penambal ban di Jalan Kramat Raya, menjadi salah satu korban siraman air keras. Celana hitam yang digunakannya rusak karena tersiram air keras. ”Beruntung air keras tidak kena kulit. Kalau kena kulit, entah apa jadinya,” ujar Roni yang saat itu berupaya melerai para pelajar yang tawuran.

Roni mengakui, tawuran kerap terjadi di lokasi itu, tetapi baru sekali ini memakai air keras. Sebelumnya, pelajar sering menggunakan batu, soda api, celurit, dan senjata tajam yang lain. Biasanya, ada segerombolan pelajar yang datang dengan bus lalu menyerang pelajar yang duduk-duduk di trotoar.

Di Jakarta Timur, dua kelompok pelajar bentrok di Jalan Raya Pondok Gede, Dukuh, Kramat Jati, Kamis pukul 11.00.

Aditya (16), siswa SMK Budi Murni, terluka bacok di lengan kiri atas, kening, dan telunjuk kiri. Farhan (15), siswa SMK Prestasi, terluka bacok di kepala, lengan kiri, dan paha kanan.

Kapolres Metro Jaktim Komisaris Besar Saidal Mursalim mengatakan telah mengidentifikasi kelompok pelajar yang menyerang lebih dulu dan bersenjata, antara lain golok dan gir rantai bertali. Petugas sedang mengumpulkan keterangan saksi, barang bukti, dan membuat laporan untuk penyidikan kasus.

Pelajar bersenjata

Tawuran juga terjadi di Bogor. Petugas Polsek Bogor Tengah menangkap MS (18), siswa kelas I SMK swasta di Kota Bogor, lantaran membawa celurit dalam tawuran antar-pelajar di sekitar Bogor Trade Mall, Kamis siang. Tidak ada korban luka dalam kejadian itu karena petugas dan warga berhasil menghalau dua kelompok pelajar yang hendak tawuran.

Kapolsek Bogor Tengah Ajun Komisaris Victor Gatot menjelaskan, MS kini masih diperiksa oleh penyidik. Saat ditemui di Polsek Bogor Tengah, MS mengaku hanya meminjam celurit dari seorang temannya untuk menjaga diri.

”Saya enggak tahu bagaimana orangtua saya kalau tahu. Ibu saya pembantu rumah tangga dan bapak sakit. Enggak bisa bangun dari tempat tidur,” tutur MS. (BRO/GAL/ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com