Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putaran Kedua Pilkada DKI, Suara Rakyat Lebih Menentukan

Kompas.com - 06/08/2012, 02:07 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden RI yang sekarang menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa dukungan suara rakyat lebih menentukan dibanding dukungan partai politik terhadap calon tertentu dalam kancah putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.

Partai politik tidak lagi menentukan kemenangan calon karena rakyat tidak lagi mengikuti suara partai. "Partai sudah tidak terlalu menentukan lagi (kemenangan calon), rakyat itu tidak lagi ikut suara partai. Ya rakyat punya pilihan sendiri untuk kebaikan dan perubahan Jakarta ke arah lebih baik," ujar Jusuf Kalla di Pondok Indah, Jakarta, Minggu (5/8/2012) malam.

Kalla menjelaskan bahwa partai politik tidak lagi berperan besar dalam mendorong pemilih untuk mencoblos calon tertentu. Pemilih, menurutnya, mencoblos karena banyak pertimbangan, salah satunya komitmen calon gubernur DKI Jakarta dalam melaksanakan perubahan.

Hal itu, lanjutnya, telah terlihat di putaran pertama pilkada calon gubernur lalu di mana parpol gagal menggalang suara kadernya dan publik. Kalla turut mengemukakan bahwa keadaan di Jakarta sudah semakin parah.

Kemacetan dan banjir adalah hal yang harus diperhatikan oleh gubernur terpilih nanti. Menurut Kalla, hingga kini sekitar 30 persen waktu penduduk Jakarta dihabiskan di jalan karena kemacetan yang semakin mengular.

Hal tersebutlah yang harus diperbaiki oleh gubernur terpilih agar produktivitas penduduk Jakarta tidak semakin menurun karena kemacetan.

"Jakarta ini butuh pemimpin yang bersahaja. Pemimpin bersahaja itu mau mendengarkan keluh kesah rakyat. Pemimpin yang bersahaja itu pulalah yang tidak mengambil jarak dengan rakyat. Jadi rakyat Jakarta sekarang kan udah pintar, parpol tidak berperan, namun suara rakyat untuk perubahan Jakarta-lah yang lebih berperan," katanya.

Pernyataan dari Jusuf Kalla diamini oleh Joko Widodo di acara buka bersama JK di Pondok Indah, menyusul keputusan Partai Golkar yang mendukung pasangan Foke-Nara. Jokowi menyatakan bahwa suara rakyat lebih dominan dalam kemenangan calon gubernur DKI Jakarta.

Koalisi rakyat itu pulalah yang diakui oleh Jokowi sebagai motor kemenangannya di putaran kedua nanti. Jokowi dengan gayanya yang bersahaja dan polos turut pula melontarkan candaan akan ketakutannya pada Foke karena berhasil menggaet PPP dan Golkar.

"Ya saya takutlah karena Pak Foke sudah bisa menggaet PPP dan Golkar yang merupakan partai besar," seloroh Jokowi sambil tertawa lepas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com