Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngabuburit, Kapolres "Ngonthel" Sambil Dekati Masyarakat

Kompas.com - 06/08/2012, 19:15 WIB
Kontributor Probolinggo, Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com -- Kapolres Probolinggo, Jawa Timur, AKBP Gatot Soegeng Soesanto memanfaatkan waktu luang dengan ngabuburit sambil bersepeda onthel (ngonthel), Senin (6/8/2012). Ngabuburit dilakukan sekaligus menyosialisasikan keamanan dan ketertiban kepada warga.

Kapolres yang ngonthel bersama Wakapolres Kompol Sucahyo Hadi dan semua pejabat polres, awalnya mendatangi SPBU di Kelurahan Semampir. Kepada para petugas SPBU, Gatot memberikan siraman rohani agar melaksanakan tugas dengan baik, sambil berhati-hati dalam bertugas karena SPBU merupakan tempatnya bahan bakar minyak yang rawan terjadi kebakaran.

Usai dari SPBU, Kapolres meluncur ke Pasar Semampir. Di sana, Gatot langsung dikerubungi pembeli dan pedagang. Maklum, selama melakukan razia di pasar, Gatot terus mengumbar senyum. Usai berbincang dengan warga, Gatot mendatangi penjual kembang api. Barang dagangan si penjual api diperiksa, dan Kapolres meminta pedagang tersebut untuk tidak menjual petasan.

"Jangan jual petasan, bu, ya. Itu bahaya. Kalau kembang api, enggak masalah. Jual petasan itu bahayanya lebih besar daripada keuntungannya," kata Gatot yang kerap menyamar sebagai warga biasa di sejumlah warung kopi pada malam hari, untuk menyerap aspirasi dan masukan masyarakat terkait kinerja kepolisian.

Puluhan anggota yang mendampingi Kapolres langsung merangsek ke penjual VCD. Di sana, Gatot kembali memeriksa kaset-kaset yang dijual. "Alhamdulillah, kaset-kasetnya tak ada yang menyimpang," komentar Gatot usai melihat-lihat kaset.

Konvoi polisi ngonthel tersebut kemudian mengelilingi Kelurahan Sidomukti, dan melintas di rumah Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin, untuk memantau situasi keamanan. Maklum, pada November nanti, akan digelar Pilkada Kabupaten Probolinggo.

Sebelum mengakhiri kegiatan ngabuburit sambil ngonthel, kepada wartawan, Gatot menjelaskan bahwa melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan ngonthel lebih efektif dan mengena, karena berkomunikasi langsung dengan masyarakat.

"Dengan bersepeda yang berjalan lambat, akan diketahui kondisi sebuah lingkungan. Toh, ngabuburit sambil ngonthel ini banyak manfaatnya dan bisa bernilai ibadah. Menunggu waktu buka puasa, berolahraga, dan menjaga keamanan," urainya sebelum berbuka puasa di Alun-alun Kraksaan. Di alun-alun, Gatot sempat menawar penjual lauk pauk sembari bersenda gurau dengan penjual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com