Mal dan Hotel Sambut Liburan

JAKARTA, KOMPAS.com — Pusat perbelanjaan seperti mal dan hotel di Jakarta bersiap menyambut libur panjang Lebaran. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pengunjung hotel dan mal akan meningkat saat libur Lebaran.

Mal Kelapa Gading (MKG) akan beroperasi mulai pukul 11.00 saat hari pertama Lebaran, atau hanya mundur satu jam dari waktu operasi biasanya. Sementara itu, Grand Indonesia akan beroperasi penuh saat Lebaran nanti mulai pukul 10.00.

Anggota Staf Humas Grand Indonesia, Devyani Anggrainy, mengatakan, 460 gerai tetap buka selama libur Lebaran. ”Antusiasme warga untuk mengisi liburan di mal biasanya tinggi. Apalagi, libur Lebaran nanti cukup panjang yang berdekatan dengan libur 17 Agustus juga,” kata Devy, Selasa (14/8/2012).

Untuk mengantisipasi tingkat kunjungan yang tinggi tersebut, Devy mengatakan, pihaknya akan menambah jumlah personel keamanan sebanyak 50 persen. ”Kami juga memiliki personel khusus yang bertugas saat hari raya,” katanya.

General Manager Corporate Communications PT Summarecon Agung, pengelola MKG, Cut Meutia memprediksikan pengunjung saat libur Lebaran nanti bisa mencapai 150.000 orang per hari. Angka itu lebih tinggi daripada jumlah pengunjung saat liburan akhir pekan yang mencapai 135.000 orang.

MKG pun menggelar beberapa program untuk menarik minat warga. Salah satunya ”Ramadhan Shoptacular” yang menawarkan diskon hingga 70 persen di 100 gerai yang berpartisipasi selama 19-26 Agustus.

”Ada juga hiburan musik di panggung yang bermain setiap hari mulai pukul 14.00,” kata Cut Meutia. MKG memiliki sekitar 600 gerai yang tetap buka.

Grand Indonesia juga memiliki program bernama ”Eksobatika” atau kependekan dari Eksotika Batik dan Karya Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan sejak 20 Juli hingga 26 Agustus yang berisi, di antaranya, peragaan busana, talk show, tarian tradisional, dan festival jajanan pasar.

Penawaran paket

Selain mal, hotel juga bersiap menyambut liburan. Untuk menggenjot tingkat keterisian atau okupasi, hotel mengemas penjualan kamarnya menjadi paket yang dilengkapi dengan fasilitas tambahan, seperti takjil atau makanan ringan berbuka puasa, menu berbuka puasa, dan diskon tarif binatu. Tarif pun lebih murah dibandingkan dengan hari biasa.

”Sebagai contoh, jika biasanya tarif kamar kami Rp 800.000 per malam, sekarang untuk dua malam menjadi Rp 1,2 juta ditambah penawaran lain, seperti diskon binatu dan bakery. Menjelang Lebaran, banyak diisi tamu yang memilih tinggal di hotel selama ditinggal pulang mudik pembantunya,” kata Febry M Anindita, Corporate Marketing Communications Manager Aston International.

Di Jakarta, jaringan Aston International memiliki enam hotel. Menghadapi libur Lebaran, Aston meluncurkan Lebaran Package.

Di Hotel Best Western Jakarta yang menawarkan Ramadhan Package, paket kamar dengan harga Rp 600.000 dilengkapi dengan menu sahur dan takjil untuk berbuka puasa.

Sementara itu, di Kota Solo, Jawa Tengah, Lorin Business Resort & Spa menawarkan paket kamar Ketupat Lebaran Package seharga Rp 780.000 dengan fasilitas sahur atau makan pagi serta makan malam menu khas Lebaran. Selama Lebaran, tamu juga bisa menikmati berbagai fasilitas permainan.

Selama Ramadhan, tingkat hunian relatif lebih rendah dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Karena itu, hotel-hotel berlomba meluncurkan program untuk menarik tamu.

Menurut Corporate PR and Marketing Communications Best Western International Atri Maryanti, selama bulan puasa okupasi hotel rata-rata 70 persen, mendekati Lebaran akan meningkat menjadi 80 persen. Tingkat keterisian akan kembali normal tiga hingga lima hari setelah Lebaran. (ENG/EKI)