Jakarta, Kompas
Apabila disetujui akan dilakukan sosialisasi secara resmi. ”Sosialisasinya tentu tidak melalui SMS (layanan pesan singkat) ataupun BBM (Blackberry Messenger), tetapi melalui medium- medium yang resmi,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Udar Pristono di Jakarta, Senin (27/8).
Pristono juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terjebak dengan isu yang disebarkan melalui jejaring sosial tersebut tanpa ada keterangan resmi dari dinas terkait.
Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Wahyono juga membantah adanya perluasan 3 in 1. ”Itu tidak benar. Kami berharap masyarakat tidak terkecoh dan tidak ikut-ikutan menyebarkan informasi menyesatkan itu,” ujarnya.
Untuk diketahui, beberapa hari ini beredar isu melalui SMS atau BBM yang menyebutkan mulai Senin, 27 Agustus, kawasan 3 in 1 diperluas ke beberapa wilayah yang di antaranya adalah Jalan Ir H Juanda, Jalan Sawah Besar, Jalan Mangga Besar, Jalan Mangga Dua Raya, Jalan Pangeran Jayakarta, Jalan Prof Dr Latumenten arah Grogol, tepatnya depan Universitas Trisakti/Universitas Tarumanagara, sampai dengan Gedung MPR/DPR/DPD di kedua arahnya.
Dalam pesan itu juga menyebutkan, perluasan kawasan 3 in 1 berlaku pagi pukul 07.00-10.00 dan sore hari pukul 16.30-19.00.
Sementara itu kepadatan arus lalu lintas di Jakarta, Senin kemarin, masih di luar normal. Kondisi ini diperkirakan akan berlangsung hingga akhir pekan.
Masih longgarnya jalan-jalan utama di Jakarta, lanjut Wahyono, karena masih ada sekolah yang libur. Selain itu, warga yang baru dari mudik masih mengambil waktu untuk beristirahat.
Sementara itu, Direktur Institut Studi Transportasi Darmaningtyas mengimbau masyarakat berhati-hati karena diperkirakan pada Selasa (28/8) ini arus lalu lintas di Jakarta makin padat.
”Selasa ini, anak-anak sekolah mulai kembali sekolah. Jalan Jakarta bisa tambah macet terutama di sekitar kompleks sekolahan. Persiapkan perjalanan lebih dini,” katanya.
Di sisi lain, hingga H+7 Lebaran, Senin (27/8), arus balik masih terus mengalir di Terminal Lebak Bulus, Jakarta Selatan. ”Penumpang masih penuh, tetapi memang tidak sampai membeludak. Kayaknya sampai seminggu ini nanti masih begini,” kata Suryadi, pengemudi bus jurusan Solo-Jakarta di Lebak Bulus.
Berdasarkan data dari pengelola terminal, sepekan terakhir setiap hari sedikitnya 5.000 orang yang turun di Lebak Bulus. ”Itu tergolong sedikit jika dibandingkan dengan tahun lalu yang bisa 2-3 kali lipatnya. Itu bukan karena jumlah penumpang sedikit, tetapi karena banyak yang turun sebelum sampai terminal,” kata Rudi, salah satu petugas dinas perhubungan di Lebak Bu-