Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, di Jakarta, Kamis (6/9), mengatakan, permasalahan ketenagakerjaan berpengaruh besar dalam menurunkan daya saing Indonesia.
”Faktor ketenagakerjaan pengaruhnya besar karena teman- teman pekerja ada yang main sweeping, main mengancam, tidak boleh tenaga alih daya segala,” kata Sofjan saat ditemui di sela Konferensi Bisnis Internasional memperingati 30 tahun Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya di Hotel Mulia.
Sofjan mengatakan, satu atau dua perusahaan mulai mengancam dan sudah ada yang memutuskan tutup.
”Daripada buruhnya bikin ribut, dia tidak tahan juga karena harus bersaing dengan barang-barang impor. Menurut saya, kondisi ini harus dijaga agar jangan sampai meluas karena efeknya bukan main,” tutur Sofjan.
Menurut Sofjan, dua masalah besar yang menurunkan daya saing adalah birokrasi yang korup sehingga mengakibatkan ekonomi biaya tinggi dan tidak adanya infrastruktur.
”Itu dua hal yang paling utama, yang kami lihat paling banyak diomongkan, tetapi enggak dikerjakan,” kata Sofjan.
Sementara itu dalam dialog Sinergitas Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang diadakan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Tenaga Kerja 1988-1993, Cosmas Batubara, mengatakan, konflik hubungan industrial meningkat karena ada kepentingan berbeda.
”Manajemen mau untung sebesar-besarnya dan pekerja juga ingin upah terus naik,” ujar Cosmas.