Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Makin Menekan

Kompas.com - 07/09/2012, 05:25 WIB

jakarta, kompas - Tekanan kalangan buruh makin kuat. Penyisiran dan main ancam kerap dialami pengusaha. Kewajiban untuk mengangkat tenaga alih daya menjadi karyawan tetap juga merepotkan pengusaha. Daya saing investasi bisa makin turun apabila hal ini tak ditangani.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, di Jakarta, Kamis (6/9), mengatakan, permasalahan ketenagakerjaan berpengaruh besar dalam menurunkan daya saing Indonesia.

”Faktor ketenagakerjaan pengaruhnya besar karena teman- teman pekerja ada yang main sweeping, main mengancam, tidak boleh tenaga alih daya segala,” kata Sofjan saat ditemui di sela Konferensi Bisnis Internasional memperingati 30 tahun Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya di Hotel Mulia.

Sofjan mengatakan, satu atau dua perusahaan mulai mengancam dan sudah ada yang memutuskan tutup.

”Daripada buruhnya bikin ribut, dia tidak tahan juga karena harus bersaing dengan barang-barang impor. Menurut saya, kondisi ini harus dijaga agar jangan sampai meluas karena efeknya bukan main,” tutur Sofjan.

Menurut Sofjan, dua masalah besar yang menurunkan daya saing adalah birokrasi yang korup sehingga mengakibatkan ekonomi biaya tinggi dan tidak adanya infrastruktur.

”Itu dua hal yang paling utama, yang kami lihat paling banyak diomongkan, tetapi enggak dikerjakan,” kata Sofjan.

Keterbukaan

Sementara itu dalam dialog Sinergitas Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang diadakan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Menteri Tenaga Kerja 1988-1993, Cosmas Batubara, mengatakan, konflik hubungan industrial meningkat karena ada kepentingan berbeda.

”Manajemen mau untung sebesar-besarnya dan pekerja juga ingin upah terus naik,” ujar Cosmas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com