Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siang Ini, Polisi Panggil Keluarga Thorik

Kompas.com - 10/09/2012, 08:40 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terduga teroris Muhammad Thorik menyerahkan diri ke Pospol Jembatan Lima, Jakarta Barat, pada Minggu (9/9/2012) sore. Namun, pihak kepolisian masih akan memastikan apakah pria yang menyerahkan diri itu benar Thorik yang diduga peracik bom di Tambora, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu. Untuk memastikannya, menurut rencana, keluarga Thorik akan dipertemukan dengan pria itu, Senin (10/9/2012), di Mapolda Metro Jaya, Jakarta.

"Nanti siang keluarganya akan kami panggil dan dipertemukan dengan pria yang mengaku Thorik ini," ujar Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Senin (10/9/2012) pagi di Mapolda Metro Jaya.

Ia mengatakan, saat menyerahkan diri pria itu memang mengaku bernama Thorik. Namun,  polisi tidak lantas percaya. Kepolisian, lanjut Rikwanto, akan mencocokkan DNA ibunda dan anak Thorik untuk memastikan identitas pria itu.

"Kami dalami apa yang diucapkan dan dikatakan. Nanti akan kami lakukan tes DNA untuk memastikan apakan yang bersangkutan benar-benar Thorik," kata Rikwanto.

Awalnya, pihak kepolisian sempat menduga bahwa korban yang mengalami luka berat dalam peristiwa ledakan di Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) malam, adalah Thorik. Akan tetapi,  tiba-tiba, keesokan harinya, seorang pria menyerahkan diri dan mengaku bernama Thorik.

Adapun, Thorik merupakan salah seorang buron dalam kasus meledaknya sebuah bom rakitan di Jalan Teratai 7, RT 02/04, Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat, pukul 14.30 WIB, pekan lalu. Awalnya, warga menyangka ada kebakaran. Warga sekitar lalu mendatangi rumah tersebut dan mendapati benda peledak yang diduga dimilik Muhamad Thorik (32). Saat warga mendekat, Thorik justru kabur dengan masih mengenakan sarung ke arah Jembatan Lima.

Tim Gegana langsung mengamankan benda berbahaya itu untuk diteliti lebih lanjut. Di lokasi, aparat kepolisian juga menemukan lembaran pembuatan racun, detonator, bahan-bahan kimia yang diduga black powder, belerang, sejumlah paku, dan lima buah pipa paralon yang berisi paku di kamar Thorik. Belum diketahui pasti tujuan Thorik memiliki bahan-bahan peledak ini. Thorik merupakan salah seorang warga yang masuk dalam pantauan kepolisian. Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Suntana juga Thorik ikut terlibat dalam kelompok radikal yang dipantau kepolisian.

Berita terkait ledakan di Beji, Depok, dapat diikuti dalam topik "Ledakan di Depok"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com