Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marzuki Alie Tidak Terima Pidato Basuki Singgung DPR

Kompas.com - 14/09/2012, 02:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI), Marzuki Alie, seusai menghadiri acara Deklarasi Kampanye Damai di Monas, terlihat langsung bergegas menuju mobilnya. Sebelum masuk kedalam mobil, ia mengatakan kepada wartawan yang mengejarnya kalau dirinya tidak terima dengan pidato Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. Dalam pidatonya, Basuki menyinggung dana sosialisasi empat pilar DPR/MPR menghabiskan ratusan miliar.

"Saya ingin koreksi yang tadi Ahok (Basuki) bilang tentang sosialisasi menghabiskan uang ratusan miliar di DPR itu nggak ada. DPR satu rupiah pun tidak ada di anggaran itu. Itu MPR. Tolong kasih tahu koreksi untuk beliau," ujar Marzuki Alie, di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis, (13/9/2012).

Koreksi tersebut langsung ditanyakan kepada Basuki, namun ia tetap bersikukuh pernyataannya memang benar. "Satu anggota setiap kali reses anggota DPR/MPR Rp 20juta. Lihat saja di website saya. Lihat saja itu sosialisasi untuk satu anggota untuk sosialisasi empat pilar Rp 20juta setiap kali reses. Kalau setahun kan empat kali," ujar Basuki.

Dalam pidatonya, Basuki mengucapkan terimakasih kepada para pendukungnya sehingga mereka dapat memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran pertama lalu.

"Kami berkali-kali menyampaikan, jangan karena ingin jabatan yang hanya lima tahun, lalu mengorbankan negara ini. Siapapun harus bisa memimpin Indonesia di tahun 2015. Kalau saudara merasa kalau jabatan lima tahun, saudara merusak, maka saudara adalah pengkhianat negara," kata Basuki.

Disebutkannya, di dalam empat pilar, DPR-RI telah menghabiskan ratusan miliar. "Kalau elite merusak ini, maka alangkah keterlaluan. Kami mengimbau para pendukung, kalau ada yg ketauan menyebarkan spanduk yang merusak empat pilar, maka dia adalah pengkhianat. Mari kita nilai, tugas pejabat itu sederhana, mereka penuh otak, perut dan dompet warga.

Untuk itu, yang saat ini kita butuhkan uji karakter, jujur, dan bersih," kata Basuki. Dalam Deklarasi Kampanye Damai oleh KPU DKI itu adalah momen penandatanganan prasasti kampanye damai oleh pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, KPU DKI, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI, dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Dalam deklarasi tersebut, calon gubernur DKI Jakarta yang berpasangan dengan Basuki, Joko Widodo berhalangan hadir karena berada di Solo, Jawa Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com