Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Detonator dan Peluru di Rumah Thorik

Kompas.com - 15/09/2012, 11:08 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror dan Tim Gegana Polri menemukan bahan berbahaya dalam penggeledahan kedua di rumah terduga teroris Muhammad Thorik (32), di Tambora, Jakarta Barat, Jumat (14/9/2012) malam. Dari penggeledahan tersebut, polisi menemukan detonator atau alat bantu untuk meledakkan bom.

"Di TKP tersebut ditemukan empat buah detonator pabrikan, belasan butir peluru berbagai kaliber, kompor lapangan, dan sebuah ransel," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar melalui pesan singkat, Sabtu (15/9/2012).

Penggeledahan kedua yang dilakukan ini berdasarkan keterangan Thorik. Ia mengungkapkan masih menyembunyikan benda-benda berbahaya di rumahnya. Saat ini, rumah yang beralamat di Jalan Teratai RT 02 RW 04 Kelurahan Jembatan Lima, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, itu pun telah dinyatakan steril dari bahan peledak atau benda berbahaya lainnya.

"Telah dilakukan sterilisasi di rumah M Thorik," kata Boy.

Rumah di Tambora tersebut merupakan rumah Iyot (60), ibunda Thorik. Penemuan benda diduga bom rakitan ini bermula dari kecurigaan masyarakat sekitar yang melihat ada kepulan asap dari rumah Iyot. Awalnya, warga menyangka ada kebakaran. Warga sekitar lalu mendatangi rumah tersebut. Saat warga mendekat, Thorik justru kabur dengan masih mengenakan sarung ke arah Jembatan Lima.

Tim kepolisian pun langsung menggeledah rumah tersebut, Rabu (5/9/2012). Thorik akhirnya menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat, Minggu (9/9/2012) sore. Setelah penyerahan dirinya, Thorik mengaku terlibat saat ledakan yang terjadi di Beji, Depok, Sabtu (8/9/2012) malam.

Thorik mengaku telah mempersiapkan dirinya sebagai eksekutor bom bunuh diri atau "pengantin". Bom bunuh diri tersebut direncanakan Thorik untuk diledakkan pada 10 September 2012. Aksi teror tersebut direncanakan pada empat lokasi, yaitu pertama, Markas Korps Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang, Jakarta Pusat; kedua, Pos Polisi di Salemba, Jakarta Pusat; ketiga, Kantor Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Mabes Polri, Jakarta Selatan; dan menyerang komunitas Masyarakat Buddha terkait adanya penindasan kaum muslim Rohingya di Myanmar.

Berita terkait dapat diikuti dalam topik "Bahan Peledak di Tambora"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com