Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rumah Sarat Kenangan Henk Ngantung

Kompas.com - 16/09/2012, 04:56 WIB

”Hakikatnya melukis sama seperti bermusik, kepuasan spiritualnya tidak bisa dibayar uang,” tambah Djodi.

Lukisan yang menggambarkan tiap tahap kehidupan Djodi itu dipajang satu ruang dengan beberapa lukisan karya Basoeki Abdullah yang adalah paman Djodi. Basoeki melukis sosok Djodi dengan pose naik kuda yang diibaratkan seperti ketika Djodi sedang berselancar menaiki ombak.

Ketika masih muda, Djodi memang aktif menjalani beragam olahraga luar ruangan, seperti selancar dan panjat tebing. Belakangan ada gangguan di kedua ginjalnya sehingga kemudian ia harus rela berpisah dari kegemaran tersebut.

Selain bermusik, hobi masa muda yang tetap bisa dihidupi Djodi adalah melukis. Djodi belajar melukis dari Basoeki. Dari sejak usia sembilan tahun, ia melihat kepiawaian pamannya itu melukis. Di waktu senggang, Djodi juga diajak Basoeki turut serta dalam acara makan pagi bersama Presiden Soekarno.

Djodi lantas menunjukkan lukisan pertama yang ia buat tahun 1970. Lukisan itu dibuat saat ia tinggal di New York, Amerika Serikat. Saking banyaknya, lukisan yang dipajang di rumah Djodi tak lagi bisa dihitung dengan jari tangan. Lukisan-lukisan itu memenuhi dinding ruang tamu, ruang perpustakaan, hingga dinding di bawah tangga menuju ruang atas. ”Bagiku melukis lagi setelah lebih dari setahun ndak papa. Ekonomiku harus kuat, kalau enggak orang pesan lukisan sama aku,” ujar Djodi.

Ganti rezim

Pandangan mata Djodi lantas menyapu seluruh sudut ruang tamu ketika tatapannya bertemu dengan pajangan beragam foto dirinya yang diletakkan di atas meja hias. Ada Djodi sedang berpose dengan Presiden Soeharto di satu bingkai foto dan dengan Gus Dur di bingkai foto yang lain. Sebagai pengusaha, Djodi dekat dengan setiap rezim pemerintahan di negeri ini. Djodi juga bergaul akrab dengan Gus Dur yang sering tiba-tiba mampir ke rumah Djodi. Mereka berbincang hingga larut malam tentang banyak hal.

Tak hanya pemimpin bangsa, petinju Muhammad Ali pernah pula bertandang ke ruang tamu Djodi. Ia bersahabat dengan penyanyi David Bowie dan istrinya, Iman. Juga dengan aktris Hollywood, Julia Roberts. ”Banyak kenangan di rumah ini,” kata Djodi.

Rumah itu diwarisi Djodi dari ayahnya yang membelikan tanah seluas 2.000 meter persegi pada tahun 1968. Dulu, rumah Djodi masih dikelilingi sawah hijau dengan udara yang segar. Begitu menjadi pengusaha, Djodi memperlebar lahan rumahnya hingga lebih dari satu hektar.

Ke depan, Djodi berharap rumah miliknya itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan orang banyak. Ia kini merasa rumah itu terlalu besar, terutama setelah anak-anaknya pergi dan membangun rumah sendiri. ”Rumah gede kalau tidak digunakan secara produktif tidak manusiawi, bertentangan dengan nilai seni dan spiritual,” tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com