Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesalahan Terbesar Golkar Dukung Foke-Nara

Kompas.com - 22/09/2012, 17:36 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat fenomena kepentingan partai politik di balik dukungan kepada kedua pasang calon Gubernur DKI Jakarta, Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan Dewan Pimpinan Pusat Partai Golongan Karya (Golkar), Indra J Piliang mengatakan, kesalahan besar partai Golkar mendukung pasangan calon Gubernur DKI, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli.

"Ya, saya kira kesalahan terbesar Partai Golkar mendukung dua orang dari Partai Demokrat itu. Sementara ke depan nanti di Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2014, lawan kita itu ya Partai Demokrat," kata Indra Pilliang, di Warung Daun, Jakarta, Sabtu, (22/9/2012).

Dikatakannya, Fauzi Bowo pada saat putaran kedua terlihat takut dengan tidak akan adanya dukungan yang diberikan kepada Fauzi-Nachrowi. "Fauzi Bowo memasukkan elemen kepentingan partai politik, Pak Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, kelihatan begitu ketakutan tidak akan didukung. Foke itu Dewan Pembina Partai Demokrat, Pak Nara Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat," kata Indra.

Dia lalu mengaharapkan pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama menghindarkan politik transaksional. "Kami berharap Pak Jokowi-Basuki menghindarkan dari politik transaksional. Nanti 2014 periode politik anggaran habis-habisan. Bantuan sosial yang akan digunakan politisi aksi-aksi sinterklas di masyarakat. Masyarakat harus disadarkan untuk tidak melakukan hal ini di Jakarta," katanya.

Indra juga menyakini pasangan Jokowi-Basuki adalah pasangan yang profesional dan tidak takut kehilangan sebuah jabatan. "Saya yakin Pak Ahok (sapaan akrab Basuki) tidak mengenal takut. Pak Jokowi itu profesional dan humble, tidak ada ketakutan akan kehilangan jabatan. Perubahan yang harus diciptakan," ujarnya.

Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran pertama, Partai Golkar berkoalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Damai Sejahtera (PDS) untuk mengusung pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono. Namun, pasangan itu harus puas berada di posisi kelima dan dikalahkan oleh pasangan Independen nonpartai Faisal Basri-Biem Benjamin.

Selanjutnya, di Pilkada DKI putaran kedua ini, partai Golkar pimpinan Aburizal Bakrie resmi mendukung pasangan calon Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli. Namun, menurut hasil hitung cepat Litbang Kompas yang diambil dari 200 sampel tempat pemungutan suara, pasangan Jokowi-Basuki unggul dengan total suara 52,97 persen dari jumlah suara sah mengungguli pasangan Foke-Nara yang mengantongi 47,03 persen dari suara sah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com