Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taufiq Kiemas: PDI-P Kapok Koalisi dengan Gerindra

Kompas.com - 24/09/2012, 12:10 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemenangan sementara pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dalam Pilkada DKI Jakarta dinilai menguntungkan bagi Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ketimbang Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Hal itu terlihat dari survei Saiful Mujani Reseach and Consulting (SMRC).

Bagaimana tanggapan petinggi PDI Perjuangan atas situasi itu? Politisi senior PDI Perjuangan, Taufiq Kiemas, mengaku senang atas rilis SMRC. Dia juga mengaku senang hasi survei itu dipertanyakan kepadanya. Pasalnya, Taufiq mengaku sudah merasakan hal yang sama bahwa Prabowo diuntungkan dalam Pilkada DKI Jakarta.

"Kami punya pikiran seperti itu. Tapi, kalau kita yang ngomong, seperti anak kecil. Kalau kita ngomong (Jokowi-Basuki) ditunggangi, kan, kami yang malu. Kalau bodoh, yah, bodoh saja, jangan marah-marah. Untung Saiful Mujani ngomong. Jadi, bahagia juga kita ini," kata Taufiq di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (24/9/2012).

Taufiq mengatakan, melihat situasi itu, PDI Perjuangan kapok berkoalisi dengan Partai Gerindra dalam hajatan politik ke depannya.

"Membuat semangat kita untuk tidak berkoalisi lagi semakin besar," ujar suami Megawati itu.

Seperti diketahui, pasangan Jokowi-Basuki diusung oleh PDI Perjuangan dan Partai Gerindra dalam Pilkada DKI Jakarta. Jokowi adalah kader PDI Perjuangan. Adapun Basuki diusung oleh Partai Gerindra setelah keluar dari Partai Golkar.

Hasil survei SMRC, sebanyak 25 persen pencoblos Jokowi-Basuki akan memilih Prabowo jika pemilihan presiden dilakukan saat ini. Adapun Megawati hanya mendapatkan sebanyak 13 persen.

Sebelumnya, Direktur Riset Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya juga menyampaikan hal yang sama. Dari hasil survei nasional yang digelar pasca-putaran pertama Pilkada DKI, tingkat dukungan untuk PDI Perjuangan di wilayah Jakarta tidak bertambah signifikan dibandingkan dengan Pemilu Legislatif 2009. Justru, kata dia, dukungan untuk Partai Gerindra yang meningkat signifikan setelah mendukung pasangan Jokowi-Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

    Nasional
    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

    Nasional
    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

    Nasional
    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

    Nasional
    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

    Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

    Nasional
    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

    Nasional
    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

    Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

    Nasional
    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

    Nasional
    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

    Nasional
    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

    Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

    Nasional
    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

    Nasional
    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

    Nasional
    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

    Nasional
    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

    Nasional
    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com