JAKARTA, KOMPAS.com - Minggu terakhir di bulan September 2012, publik Ibu Kota dibuat terkejut dengan rentetan tawuran pelajar yang memakan korban jiwa. Ironisnya, penyebab perrtikaian itu tak jelas akar permasalahannya. Alasan 'sudah tradisi' pun mewarnai insiden memalukan tersebut.
Menanggapi maraknya aksi tawuran pelajar, Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya Mayjen TNI Erwin Hudawi Lubis mengatakan, pihaknya prihatin atas rentetan peristiwa itu. Menurutnya, kesalahan itu tak bisa dilempar ke pihak manapun, selain seluruh pihak yang terkait haru mengambil langkah tegas untuk antisipasi.
"Saya sebagai Pangdam akan mengambil langkah terutama lingkungan Kodam Jaya. Saya akan perintahkan semua orang tua, termasuk pada keluarganya agar membina anak-anaknya," katanya di Jakarta, Kamis (27/9/2012).
Menurut Panglima, langkah tersebut merupakan langkah internal yang bisa dilakukan. Sementara langkah eksternal, pihaknya akan berkomunikasi dengan instansi terkait. Komunikasi tersebut, terkait antisipasi gangguan keamanan di wilayah masing-masing, entah dengan pihak kepolisian, maupun perangkat RT, RW, Kelurahan hingga Kecamatan.
"Memang harus ada komunikasi dengan sekolah-sekolah tertentu, bagaimana membina murid-murid sekolah agar tidak mencontoh apa yang ada dan dilihat di televisi," tuturnya.
Secara khusus, TNI telah memiliki program pembinaan generasi muda. Salah satunya bekerja sama dengan beberapa sekolah untuk melatih disiplin dan tanggung jawab pelajar terhadap tugas-tugasnya.
Ia berharap, pembinaan mental semacam itu menjadi program khusus bagi seluruh generasi muda di Indonesia.
Seperti diberitakan sebelumnya, Senin (24/9/2012), bentrokan pecah antara musuh bebuyutan, SMA 6 dan SMA 70, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Alawy Yusianto, siswa SMA 6, tewas akibat luka bacok di tubuhnya. Peristiwa itu seakan menambah panjang sejarah perseteruan yang telah terjadi selama belasan generasi itu.
Dua hari berselang, Rabu (26/9/2012), adu jotos kembali terjadi di Jl Minangkabau, Jakarta Selatan. Kali ini pertikaian terjadi antara sekolah Yayasan Karya 66 (Yake) dan SMA Kartika Zeni, yang juga terkenal di dunia tawuran pelajar. Deny Yanuar, siswa kelas XII SMA Yake, tewas karena tusukan senjata tajam ditubuhnya.
Berita terkait tawuran pelajar di Jakarta ini dapat diikuti di topik: Tawuran Berdarah.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.