Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Widodo, Harapan Baru

Kompas.com - 30/09/2012, 07:47 WIB

Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.472.130 memilih pasangan Jokowi-Basuki (53,82 persen), sedangkan 2.120.815 suara lainnya memilih Fauzi-Nachrowi (46,17 persen).

Ke lapangan

Pada bagian lain, Jokowi menjelaskan mengapa pada hari-hari pertama menjadi Gubernur DKI ia bakal rajin ke lapangan. Menurut dia, selain untuk mencocokkan data di atas kertas dan kenyataan di lapangan, ia perlu menyapa dan mengenal lebih baik warga Jakarta.

”Hanya dengan jalan-jalan saya bisa mengenal warga dan memahami kebutuhan riil mereka. Dari sana bisa ketahuan, mana tempat yang harus didahulukan,” tuturnya.

”Jadi, kalau semua lancar, sehari setelah saya dilantik, yaitu mulai 8 Oktober, saya jalan-jalan. Mau jalan-jalan dari pagi sampai malam,” lanjut Jokowi.

Menanggapi langkah prioritas Gubernur DKI terpilih, pakar ilmu politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, menyatakan, rencana tersebut sudah tepat. ”Itulah yang bisa dilakukan keduanya dan segera tampak hasilnya dalam waktu dekat,” ujarnya.

Khusus tentang perumahan, lanjut Andrinof, Jokowi juga harus segera merealisasi gagasan satu atap antara pasar rakyat dan permukiman pedagang. ”Jika terealisasi, gagasan satu atap ini bakal banyak meredam masalah kemacetan lalu lintas,” katanya.

Pengamat perkotaan Yayat Supriyatna mengingatkan, gubernur dan wakilnya wajib berbagi tanggung jawab serta peran dalam mengemban tugas memimpin Jakarta.

”Pola kerja keduanya yang lebih banyak di lapangan harus dilanjutkan, yaitu 7 jam di lapangan dan 1 jam di kantor. Yang pasti harus berbagi, kalau tidak, justru saat dicari atau dibutuhkan malah keduanya tidak ada di tempat,” katanya.

Dengan pola kerja yang unik tersebut, mereka bisa mengawasi sendiri realisasi program pembangunan di lapangan. Yayat mengingatkan perlunya unit reaksi cepat yang bisa segera diterjunkan ke tengah masyarakat ketika terjadi hal-hal luar biasa.

Sementara itu, arsitek lanskap Nirwono Joga berpendapat, akan lebih baik jika Gubernur DKI terpilih bisa memberi- kan perhatian khusus saat membahas pemenuhan kebutuhan warga miskin atas rumah layak.

”Seperti di Bukit Duri, Jakarta Selatan, di bantaran Ciliwung. Perlu dibuat perencanaan detail, termasuk penyediaan lahan dari siapa, apakah pemerintah harus membeli atau memang resmi lahan milik pemerintah,” kata Nirwono.

Patut dipikirkan juga kelancaran aliran Sungai Ciliwung yang melintas dari perbatasan Depok hingga bibir Teluk Jakarta itu. (WIN/NEL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com