Nada Pasrah Penumpang Komuter

JAKARTA, KOMPAS.com - PT KAI Commuter Jabodetabek (PT KCJ) hari ini resmi menaikan tarif di seluruh perjalanan KRL Commuter Line atau yang lebih dikenal dengan Kereta Ekonomi AC Jabodetabek. Kebijakan yang dilangsungkan untuk meningkatakan pelayanan dan juga adanya penambahan jumlah armada KRL Commuter Line itu membuat sebagaian penumpang mengaku pasrah.

Alim (32) seorang pegawai swasta di Jakarta mengatakan sebagai masyarakat biasa, kenaikan tiket memang cukup memberatkan. Apalagi dengan angka yang dipatok terbilang cukup besar.

"Kalau saya, enggak tau yang lain ya, tapi buat saya cukup memberatkan. Kemarin-kemarin kan biasa beli harganya Rp 6.500, sekarang lihat sudah Rp 8.500. Ya, mau gimana lagi, kita cuma ngikut pemerintah aja," kata Alim kepada KOMPAS.com, di Stasiun Jatinegara, Senin (1/10/2012).

Ia pun menyayangkan peraturan pada tiket kereta api yang mengharuskan anak di bawah umur tetap wajib membeli tiket.

"Saya pernah bawa anak masih kecil, cuma karena udah di atas tiga tahun harus beli tiket juga. Padahal anak saya dipangku sama saya," ujar Alim.

Senada dengan Alim, Hamim (20), mahasiswa STIS Jatinegara, Jakarta Timur, mengaku pasrah dengan kenaikan harga tiket tersebut. Namun Ia berharap pelayanannya semakin ditingkatkan dengan baik.

"Kalau dari sisi uang emang agak keberatan. Kalau pelayanan sekarang memang lebih baik, artinya dibanding dengan waktu saya SMA dulu sekarang sudah bagus. Asal pelayanannya bagus terus, kalau naik ya enggak masalah. Cuma keluhannya kadang-kadang AC-nya suka kurang dingin," kata Hamim, yang mengaku sudah dua tahun menggunakan Commuter Line.