Tauri mengatakan, sejauh ini ia dan keluarganya belum mendapat kabar seputar rencana kedatangan orangtua FR. Kalaupun iya, Tauri juga tidak tahu apa maksud kedatangan orangtua FR kepada mereka. ”Kalau mau datang silaturahim, silakan. Tetapi, kedatangan mereka juga tidak mungkin akan menghidupkan Alawy,” ujar Tauri.
Ayah FR, Buyung Haryadi, bersama kuasa hukum FR, Nazarudin Lubis, dikabarkan akan berkunjung ke rumah keluarga Tauri di Ciledug Indah, Kota Tangerang. Kuasa hukum keluarga Tauri, Ramdan Alamsyah, mengatakan, ia baru bertemu dengan Nazarudin.
Buyung, Senin pagi kemarin, mendatangi SMA Negeri 70. Meskipun tidak banyak berbicara di depan publik, kehadirannya menjadi pengingat bagi guru dan siswa tentang dampak buruk tawuran. Pagi itu, siswa-siswa SMA Negeri 70 mengikuti upacara bendara dengan mengenakan pita hitam tanda berkabung.
Hadir juga dalam upacara pagi itu, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi, pemerhati masalah anak Kak Seto, juga perwakilan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pada pukul 10.00, acara dilanjutkan dengan pertemuan antara orangtua FR, orangtua Alawy, kepala sekolah kedua SMA, dan beberapa pihak lainnya.