Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tawuran, 3 Siswa SMAN 2 Pamekasan Akan Disanksi

Kompas.com - 05/10/2012, 14:03 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Tiga siswa SMAN 2 Pamekasan, Jawa Timur, yakni Agung, Fathorrozi dan Muhammad Ali Badrun, yang terlibat dalam tawuran sesama pelajar pada Kamis (4/10/2012) kemarin, terancam mendapatkan sanksi berat dari sekolahnya. Sebab ketiganya dianggap sudah mencoreng nama baik sekolah dan membuat suasana sekolah sekan-akan tidak kondusif akibat perbuatannya.  

Kepala SMAN 2 Pamekasan Muyanto saat ditemui di ruang kerjanya Jumat (5/10/2012) mengatakan, sesuai dengan peraturan sekolah, siswa yang melakukan pelanggaran terhadap tata tertib sekolah akan dikenai sanksi. Sanksi tersebut akan diskoring sesuai dengan jenis pelanggaran yang telah diperbuatnya.  

"Nanti akan kita panggil ketiga siswa tersebut untuk memberikan keterangan soal kejadian tawuran itu. Untuk menentukan sanksinya, kami akan lihat dulu skors ketiga siswa tersebut," terang Muyanto.  

Ditambahkan Muyanto, ketiga anak didiknya itu hari ini tidak masuk sekolah. Hanya, Ali Badrun yang memberikan keterangan dengan alasan sakit. Sementara Agung dan Fathorrozi tanpa ada keterangan kepada pihak sekolah.  

"Kami sudah mengirimkan surat panggilan kepada ketiga wali murid agar besok bisa datang ke sekolah bersama anaknya untuk memberikan keterangan," katanya.  

Di Polres Pamekasan, kasus tawuran tersebut sudah dianggap selesai melalui jalur kekeluargaan. Namun di internal sekolah, perbuatan yang dilakukan ketiga siswa tersebut akan diselesaikan dengan cara sekolah sendiri.

"Kalau urusannya dengan kepolisian itu sudah masuk ranah hukum. Kami dari sekolah tetap akan berpedoman kepada tata tertib sekolah," tegas Muyanto.  

Sebelumnya, aksi tawuran antarpelajar SMAN 2 Pamekasan Kamis siang kemarin, terjadi setelah jam pelajaran sekolah selesai. Penyebab tawuran itu dilatarbelakangi karena peristiwa motor Ali Badrun yang menyerempet spion mobil Agung.

Saat peristiwa itu, tidak ada kontak fisik karena keduanya tidak mempersoalkannya. Sesampainya di sekolah, guru sudah mendamaikan keduanya dengan cara saling memaafkan. Namun keduanya terlibat tawuran sepulang dari sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com