Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resah Dihantui Banjir Kiriman

Kompas.com - 09/10/2012, 06:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mulyadi (51) dan Samsuri (41) tampak beraktivitas di atas pipa yang melintang di Kali Baru, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur. Dengan berbekal sebatang bambu, keduanya mendorong sampah yang menumpuk di pipa tersebut agar air tak kembali meluap ke permukiman mereka.

"Enggak pernahlah itu yang namanya bantuan. Ya selama kita bisa kerjain sendiri, ngapain nunggu pemerintah," ujar Mulyadi kepada Kompas.com saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Senin (8/10/2012).

Kata-kata sinis yang terlontar dari kedua warga tersebut mungkin bisa dimaklumi. Bayangkan saja, hampir setiap musim hujan tiba, warga bisa sampai tak tidur semalaman hanya untuk memantau ketinggian air akibat luapan Kali Baru, kali yang melintas di tepi permukiman warga.

Volume air yang disebabkan oleh hujan di wilayah Bogor, Jawa Barat, tersebut pun tidak hanya mengangkut air yang berwarna keruh dan terkadang bau. Berbagai jenis sampah, baik plastik, kayu, maupun hasil ulah lainnya dari manusia juga ikut terangkut. Kondisi ini, menurut Mulyadi, tak pernah dilirik oleh pengambil kebijakan.

"Paling enggak kan bisa mengurangi hambatan sampah. Lihat saja itu sampai ada kasur," tuturnya, sambil mengorek sampah dan menghanyutkannya kembali ke kali.

Sementara itu, Samsuri mengungkapkan, musim hujan yang turun di wilayah sekitar Jakarta membuat warga gelisah. Sudah tiga hari terakhir, warga di dua RT, yaitu RT 01 dan RT 03, RW 15, Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, dihantui banjir kiriman dari kali yang memiliki hulu di Sungai Cisadane tersebut.

"Kalau banjir sudah datang, ini tanggul kali yang berbatasan sama rumah ketutup. Sampah sama air loncat aja ke rumah warga," ujarnya.

Dari kondisi normal saja, Samsuri melanjutkan, ketinggian air Kali Baru sama dengan jalan permukiman warga, bahkan terkadang lebih tinggi. Hal itulah yang membuat warga takut terhadap berbagai ancaman, mulai dari banjir hingga penyakit.

Akan dikeruk

Dihubungi terpisah, Kepala Seksi Pemeliharaan Sumber Daya Air Sudin PU Tata Air Jakarta Timur Sunarto mengaku telah menerima keluhan dari warga yang mendiami sepanjang kali itu. Ia pun berjanji akan segera melakukan pengerukan sampah di sepanjang kali setelah berkoordinasi dengan pihak terkait.

"Itu kewenangan Dinas PU. Kami langsung koordinasi ke sana, dan rencananya akan langsung dikeruk menggunakan alat berat," ujarnya.

Sunarto menegaskan, jika tumpukan sampah itu sudah dikeruk, maka warga diimbau untuk tidak membuang sampah di kali tersebut. Menurutnya, penciptaan kondisi kali yang bersih dan nyaman merupakan tanggung jawab semua pihak, khususnya masyarakat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com