Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Dalami Keterkaitan Bom Poso dengan Kelompok Thorik

Kompas.com - 10/10/2012, 16:21 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian masih mengejar pelaku peletakkan bom di depan rumah pegawai Dinas Pekerjaan Umum, Okri Mamuaya, di Kelurahan Kawua, Poso Kota Selatan, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Polisi juga mendalami keterkaitan pelaku bom dengan kelompok Muhammad Thorik (32) dari Al-Qaeda Indonesia pimpinan Badri Hartono (45).

"Tim kita terus melakukan pengejaran terhadap beberapa DPO, terutama terkait Thorik dan Badri. Masih konsentrasi pengejaran. Masih melihat dugaan keterkaitan pelaku kemarin atau tadi malam meletakkan bom rakitan di depan bagian rumah bapak Okri," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (10/10/2012).

Pada ledakan yang terjadi Selasa (9/10/2012) sekitar pukul 20.15 di Poso, jendela rumah Okri mengalami kerusakan. Sebuah kendaraan jenis minibus berwarna silver yang diparkir di sana juga rusak pada bagian belakang dan bagian dalam. Namun, tidak ada korban jiwa pada peristiwa. Menurut keterangan beberapa saksi, pelaku berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor bebek.

Di hari yang sama, ledakan juga terjadi di pada pukul 21.15 WIT di sekitar Kompleks Pertigaan Gereja Imanuel Taripa, Kecamatan Pamona Timur, Kabupaten Poso. Saat itu terdengar suara letusan satu kali. Juga tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Hal ini memang diduga berkait dengan hal-hal aktivitas kelompok-kelompok yang selama ini kita duga melakukan pelatihan di Poso, dan yang beberapa waktu lalu terungkap," terang Boy.

Sebelumnya, terduga teroris Imron (26) ditangkap di Jalan Kangkung Kelurahan Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Senin (8/10/2012). Imron diketahui sebagai kurir buronan teroris Santoso. Santoso merupakan pemimpin pelatihan militer di wilayah Poso. Anggota Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) itu diduga terlibat dalam sejumlah aksi teror termasuk dalam aksi penembakan tiga anggota polisi di BCA Palu pada 25 Mei 2011.

Imron pun menjadi fasilitator latihan militer di Poso itu seperti membeli senjata dan melakukan fai (mencari dana dengan menghalalkan segala cara) berulang kali di wilayah Sulawesi Tengah. Selain Imron, Polri juga meringkus terduga teroris bernama Sopian alias Acong di Jalan Pulo Mangga RT 03/RW 04, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Depok, Senin (8/10/2012) malam.

Dengan ditangkapnya Imron dan Sopian, Densus 88 tercatat telah meringkus 18 terduga teroris dari jaringan ini. Termasuk di antaranya Muhammad Thorik (32) dan kawan-kawannya yang bertanggung jawab atas ledakan bom rakitan di markas mereka sendiri, yakni di Beji, Depok, Sabtu (8/9/2012) lalu. Para tersangka teroris yang telah ditangkap sebelumnya pun diketahui mengikuti pelatihan militer di Poso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com