Orangtua Siswa SMAN 70 Keberatan Anaknya Tersangka

JAKARTA, KOMPAS.com - Orangtua siswa SMA Negeri 70 Bulungan, Jakarta Selatan, yang anaknya terlibat tawuran dengan SMA Negeri 6, keberatan dan menyayangkan enam anak mereka dijadikan tersangka baru, dalam kasus tawuran pelajar belum lama ini. Tawuran itu menewaskan seorang siswa SMA Negeri 6.

Keberatan itu disampaikan beberapa orang tua siswa yang diwakili oleh Ketua Tim Advokasi SMA Negeri 70, Suhendra, Asido Hutabarat, Rabu (10/10/2012) malam di sekolah yang terletak di kawasan di Bulungan itu.

"Kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka FR adalah kasus yang berbeda dengan kasus tawuran yang melibatkan siswa SMA Negeri 70 dan SMA Negeri 6. Kasus pembunuhan terhadap korban Alawy adalah pelaku tunggal," kata Suhendra.

"Kasus tawuran adalah kasus yang berbeda. Karena itu, kami keberatan dan menyayangkan peningkatan siswa SMA Negeri 70, dari saksi menjadi tersangka," tambahnya.

Apalagi, tambah Suhendra, ada kesepakatan damai antara orangtua korban Alawy dengan 18 orangtua siswa SMA Negeri 70 yang terlibat tawuran bahwa kasus tawuran berbeda dengan pembunuhan yang terjadi terhadap Alawy.

"Kalau siswa SMA Negeri 70 dijadikan tersangka karena tawuran, maka seharusnya siswa SMA Negeri 6 pun juga dijadikan tersangka. Karena yang namanya tawuran, baik siswa SMA Negeri 70 dengan SMA Negeri 6 saling serang menyerang," lanjutnya.